TRIBUNNEWS.COM - Polisi India menahan sembilan orang, termasuk petugas tiket dan kontraktor, buntut ambruknya jembatan yang menewaskan setidaknya 134 orang, The Guardian melaporkan.
Mereka dianggap gagal mengatur kerumunan sebelum jembatan runtuh.
Dua orang diberikan kontrak untuk memperbaiki struktur, termasuk di antara mereka yang ditangkap, kata petugas polisi Ashok Kumar Yadav.
Dia mengatakan kemungkinan akan ada lebih banyak lagi pihak yang ditangkap.
Detik-detik runtuhnya jembatan gantung terekam CCTV, Minggu (30/11/2022) malam.
Sejumlah pemuda tampak berfoto-foto sebelum kabel putus sementara yang lainnya mencoba menggoyang jembatan dari satu sisi ke sisi lainnya.
Baca juga: KRONOLOGI Jembatan Gantung di Gujarat India Ambruk, Tewaskan 140 Orang
Jembatan era kolonial sepanjang 230 meter di atas Sungai Machchhu itu dipadati oleh wisatawan yang menikmati perayaan liburan.
Ashwin Mehra, yang menjalani perawatan setelah mengalami cedera kaki dan punggung, mengatakan dia dan enam orang lainnya mencapai pantai dengan berpegangan pada pagar besi jembatan dan jaring.
"Ada sekitar 15-20 anak laki-laki berusia antara 20 dan 25 tahun yang mengguncang jembatan itu," katanya.
"Kami mendengar beberapa suara tiga kali, dan keenam kalinya kabel jembatan tiba-tiba putus."
Kesedihan dan kemarahan dirasakan keluarga korban.
"Tidak hanya sangat sedih atas runtuhnya jembatan di Morbi tetapi juga sangat marah. Karena menunggu adalah tragedi," tulis Gurdeep Singh Sappal, anggota partai Kongres, di Twitter.
"Untuk beberapa waktu sekarang, jembatan runtuh, jalan ambles, jebolnya bendungan cukup sering terjadi."
Baca juga: Tragedi Jembatan Ambruk di Gujarat India: Korban Tewas Bertambah Jadi 132 Orang, Mayoritas Wisatawan
Pejabat setempat mengatakan bahwa Oreva, perusahaan yang membuat jam dan barang-barang listrik yang bertanggung jawab atas jembatan itu, belum memberi tahu pihak berwenang bahwa jembatan itu akan dibuka kembali minggu lalu setelah perbaikan.