News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ketika Tiga Musuh Utama Amerika Serikat Bergabung, Gedung Putih Ungkap Keprihatinannya

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin, Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, Presiden Iran Ebrahim Raeisi - Setelah Iran diduga pasok Rusia dengan drone kamikaze, AS menduga Korea Utara diam-diam mengirim peluru artileri untuk invasi ke Ukraina.

Pihaknya juga telah menolak laporan bahwa mereka memasok drone untuk digunakan dalam perang Rusia di Ukraina.

Drone Kamikaze buatan Iran, Shahed-136. - Setelah Iran diduga pasok Rusia dengan drone kamikaze, AS menduga Korea Utara diam-diam mengirim peluru artileri untuk invasi ke Ukraina. (Ist)

Dibanding Korea Utara, Iran jauh lebih seimbang dalam menyampaikan hal-hal terkait perang Rusia di Ukraina.

Bahkan sempat menawarkan untuk menengahi konflik tersebut.

Ketika AS hendak menghukum Iran atas pasokan dronenya ke Rusia, Washington kembali diguncang dengan laporan ketegangan di Timur Tengah.

Laporan Wall Street Journal pada Selasa (1/11/2022), mengutip pejabat AS dan Saudi yang tidak disebutkan namanya, memperingatkan kemungkinan serangan yang direncanakan oleh Iran terhadap Arab Saudi dan kota Erbil di Irak utara, tempat pasukan AS berada.

Arab Saudi dan AS saling berbagi informasi mengenai kemungkinan serangan tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, membantah laporan AS sebagai "tuduhan tak berdasar".

"Kisah berita yang bias oleh beberapa kalangan Barat dan Zionis bertujuan untuk menciptakan suasana negatif terhadap Republik Islam Iran," kata Kanaani.

Baca juga: AS dan Arab Saudi Saling Tukar Informasi Intelijen soal Ancaman Serangan Iran

Tanggapan Rusia

Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov - Setelah Iran diduga pasok Rusia dengan drone kamikaze, AS menduga Korea Utara diam-diam mengirim peluru artileri untuk invasi ke Ukraina. (RT.COM)

Rusia sendiri telah membantah menerima senjata dari negara lain.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov juga membantah mengetahui soal dugaan rencana serangan Iran ke Arab Saudi atau Irak.

"Terus terang, kami tidak memiliki informasi sama sekali dan tidak tahu dari mana spekulasi semacam itu berasal," kata Peskov pada Rabu (2/11/2022).

Sementara itu, Rusia mulai vokal dengan masalah di Semenanjung Korea.

Moskow bergabung dengan Beijing dan Pyongyang dalam mengkritik latihan AS-Korea Selatan yang memicu kemarahan Kim.

Baik Beijing maupun Moskow meminta Washington mengurangi sanksi dan membekukan pelatihan militer sebagai imbalan atas konsesi dari Pyongyang.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini