TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia mengambil ambulans, traktor, dan mobil pribadi di Kherson, Ukraina, The Guardian melaporkan.
Selain itu, arsip, lukisan, dan patung dari museum seni dan pengetahuan lokal juga ikut dijarah.
Bahkan tulang belulang sahabat dan kekasih Catherine yang Agung, Grigory Potemkin, telah diambil dari ruang bawah tanah di katedral St Catherine dan dibawa pergi.
Pasukan Rusia mengangkut jarahan ini melintasi sungai Dnieper, ke tepi kiri wilayah Kherson.
Mereka juga telah mendeportasi warga setempat dengan kedok misi penyelamatan kemanusiaan, di mana beberapa orang menolak mengikutinya.
Jam malam sepanjang waktu telah diberlakukan.
Baca juga: Putin Teken UU untuk Mobilisasi Warga Rusia yang Dihukum Karena Kejahatan Berat
Tidak ada yang tahu berapa banyak dari 300.000 penduduk Kherson sebelum perang yang tersisa.
Menurut kerabat mereka yang masih di sana, Kherson sebagian besar kosong, nasib kota itu akan diputuskan selama beberapa minggu ke depan dalam serangkaian pertempuran berdarah.
Kamis (3/11/2022) lalu, bendera Rusia diturunkan dari gedung administrasi negara regional neo-klasik Kherson.
Gerakan itu memicu spekulasi bahwa Moskow akan meninggalkan kota itu, yang direbutnya pada awal Maret, membuka jalan bagi kembalinya tentara Ukraina dengan penuh kemenangan.
Dari sudut pandang militer, ini masuk akal, karena kontingen Rusia dikepung secara efektif.
Pada saat yang sama, tampaknya Presiden Rusia Vladimir Putin dan para jenderalnya yang dibuat-buat akan meninggalkan Kherson tanpa perjuangan.
Penduduk setempat tidak yakin dengan intrik Moskow.
“Ini mungkin tipuan. Rusia berpakaian seperti warga sipil dan bersembunyi di rumah-rumah,” kata Alyona Lapchuk kepada Observer.