Kesepakatan bahwa perang berdampak negatif pada ekonomi global akhirnya dicapai melalui konsensus.
"Jadi paragraf yang sangat diperdebatkan itu memang hanya satu, satu paragraf yaitu penyikapan terhadap perang di Ukraina," imbuhnya.
Menutup KTT G20 Bali, pemerintah Indonesia menyerahkan Presidensi G20 kepada India.
"Menandai berakhirnya Presidensi Indonesia di G20 secara resmi saya menyerahterimakan tampuk kepemimpinan kepada India selaku Presidensi G20 berikutnya," kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Pejabat AS Sebut Rudal yang Hantam Polandia Ditembakkan Ukraina
Dia meminta kepada semua pemimpin G20 yang hadir di Bali untuk mendukung India pada 2023 yang menerima Presidensi G20.
Titip Suara Negara Berkembang
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia menitipkan suara negara berkembang kepada India sebagai pemegang Presidensi G20.
Indonesia sebagai Troika, satu-satunya negara ASEAN di G20, juga akan menitipkan beberapa isu lain
kepada India.
"Kita akan mengatakan titip suara negara berkembang di dalam next presidensi yang akan dibawakan oleh India, plus mungkin secara substansi teknis mungkin ada beberapa issue yang akan dititipkan kepada India," kata Retno.
Ia menjelaskan alasan mengapa Indonesia ingin selalu membawa suara negara berkembang.
Menurutnya, dalam situasi dunia yang sulit saat ini negara yang paling terdampak adalah negara
berkembang.
"Jadi kita harus betul-betul bersatu, the global south terutama harus bersatu untuk saling membantu
agar tidak berjatuhan," kata Retno. (Tribun Network/Reynas Abdila)