Jaksa Merseille mengatakan, pertama kali mendapat informasi pelecehan ini pada bulan Oktober 2022 dari uskup Nice, yang melaporkan telah menerima surat dari orang tua korban.
Orang tua korban sangat marah karena Ricard ditunjuk oleh Vatikan untuk menjadi tim yang menyelidiki asosiasi Katolik yang menjalankan panti asuhan.
Ketika Nice Bishop Jean-Philippe Nault mengonfrontasi Ricard tentang surat orang tua itu, Ricard mengakuinya kepada Nice.
Ricard mengaku telah mencium putri dari orang tua tersebut.
"Lebih dari 35 tahun yang lalu, ketika saya menjadi seorang imam saya berperilaku tercela pada seorang gadis berusia 14 tahun," tulis Ricard dalam sebuah pesan kepada Konferensi Waligereja Prancis, dikutip dari Fox News.
Korban sendiri telah dua kali menulis surat kepada Paus Fransiskus, menurut keterangan Ketua Konferensi Ordo Religius di Prancis, Suster Véronique Margron mengatakan kepada surat kabar Katolik Prancis La Croix minggu ini.
Korban mengirim surat pertama pada lima tahun lalu.
Surat kedua, ia kirimkan pada Mei-Juni tahun 2022.
Namun, ia tidak menerima tanggapan.
Baca juga: Dunia sedang Sakit, Vatikan Dukung PWKI Bawa Misi Perdamaian
Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni tidak menjawab ketika ditanya apakah paus menerima salah satu surat itu.
Bruni mengatakan keputusan untuk membuka penyelidikan awal terhadap Ricard dibuat untuk melengkapi pemeriksaan atas apa yang terjadi.
Fransiskus telah bersumpah tanpa toleransi bagi para ulama yang melecehkan dan dalam beberapa tahun terakhir telah mencopot beberapa uskup dan beberapa kardinal karena melecehkan dan menutup-nutupi.
Tahun lalu, laporan Sauve Prancis tentang pelecehan Katolik memperkirakan ada 330 ribu anak di Prancis dilecehkan secara seksual selama 70 tahun terakhir oleh sekitar 3.000 pendeta.
Jumlah itu termasuk orang lain yang terlibat dalam gereja dan menutup-nutupi kejahatan secara sistemik oleh gereja.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Vatikan