News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anwar Ibrahim Disebut Akan Jadi Perdana Menteri Malaysia 

Penulis: Erik S
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam foto yang diambil pada 23 September 2020 ini, pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim berbicara saat konferensi pers di sebuah hotel di Kuala Lumpur. Pemimpin Utama Pakatan Harapan, Datuk Seri Anwar Ibrahim disebut akan segera menjadi Perdana Menteri Malaysia.

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Pemimpin Utama Pakatan Harapan, Datuk Seri Anwar Ibrahim disebut akan segera menjadi Perdana Menteri Malaysia.

Hal ini dipastikan setelah UMNO yang merupakan elemen partai terbesar di Koalisi Barisan Nasional, menyatakan bersedia bergabung dan mendukung koalisi yang dipimpin Anwar Ibrahim.

Sebagaimana diketahui bahwa negeri jiran Malaysia pada Sabtu (19/11/2022) lalu telah menyelenggarakan Pemilihan Umum dimana koalisi Pakatan Harapan (PH) menjadi peraih kursi terbanyak parlemen dengan 82 kursi, disusul koalisi Perikatan Nasional (PN) dengan 73 kursi, koalisi Barisan Nasional (BN) dengan 30 kursi, koalisi Gabungan Partai Serawak (GPS) 23 kursi, koalisi Gerakan Rakyat Sabah (GRS) 6 kursi, Warisan 3 kursi, independen 2 kursi, dan KDM serta PBM masing-masing 1 kursi.

Meskipun Pakatan Harapan memiliki kursi terbanyak, belum menjadikan Anwar Ibrahim otomatis sebagai Perdana Menteri.

Hal tersebut dikarenakan syarat untuk membentuk kabinet pemerintahan adalah Partai/Koalisi atau Gabungan Partai/Koalisi yang mampu mencapai lebih dari 50 persen kursi parlemen atau memiliki 112 kursi dari 222 jumlah keselurhan kursi parlemen.

Sekjen UMNO, Ahmad Maslan dalam keterangannya kepada media setelah Musyawarah Majlis Kerja Tertinggi (MKT) khas Partai yang berlangsung sengit mengatakan partainya sepakat menjadi bagian dari pemerintahan gabungan sesuai Titah dari Raja.

Namun mereka menyatakan tidak bersedia jika harus bergabung dengan koalisi Perikatan Nasional. 

“MKT sepakat satu suara memutuskan untuk mendukung dan menjunjung titah Yang Maha Mulia Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong supaya BN mendukung dan mengambil bagian dalam pemerintahan gabungan yang bukan dipimpin oleh PN untuk memastikan sebuah pemerintahan yang stabil dan makmur dapat dibentuk," kata Ahmad Maslan, Kamis (24/11/2022) dinihari waktu setempat.

Ahmad Maslan juga mengatakan MKT UMNO juga bersepakat semua kader partai yang memperoleh kursi parlemen pada Pemilu lalu mematuhi dan menerima pemerintahan gabungan atau bentuk pemerintahan lainnya yang bakal dibentuk oleh Raja.

Baca juga: Anwar Ibrahim Kenang Sosok Cak Nur dan Buya Hamka Sebagai Cendekiawan Muslim Berpengaruh

Sebelumnya pada Rabu (23/11/2022) kemarin saat menghadap Raja, Pemimpin Utama Barisan Nasional yang juga Pemimpin UMNO, Ahmad Zahid Hamidi telah memberikan surat kepada Raja, dimana dalam surat tersebut menyatakan 30 Anggota Parlemen BN yang baru terpilih memberikan dukungan kepada PH untuk membentuk pemerintahan dan mendukung Anwar Ibrahim menjadi Perdana Menteri ke-10 Malaysia. 

Sebelumnya hasil keputusan tertinggi Barisan Nasional, bahwa BN memilih menjadi Opisisi dan tidak mendukung koalisi manapun baik dari PH maupun PN.

Namun setelah petinggi BN dipanggil Raja ke Istana, MKT UMNO melakukan rapat tadi malam, keputusan menjadi berubah.

Dewan Tertinggi BN akan membuat keputusan baru pada pagi ini sebelum diumumkan kepada 30 anggota parlemen BN yang baru terpilih.

Baca juga: Anwar Ibrahim Sebut Penjara Mungkin Jadi Akhir Karir Politik Najib Razak

Tidak hanya mendapat dukungan dari BN, sebelumnya pada Selasa (22/11), Partai Warisan yang memiliki 3 kursi parlemen juga telah menyatakan memberikan dukungan kepada PH dan BN untuk membentuk pemerintahan koalisi bersama.

Koalisi GPS yang telah menyatakan mendukung PN juga akan beubah haluan, karena saat dipanggil Raja ke istana mereka juga menyatakan akan mendukung apapun yang diputuskan Raja.

Jika PH, BN, Warisan bergabung, ditambah lagi dari Independen dan partai-partai kecil yang akan menyusul, serta GPS dan GRS yang akan berubah haluan mengikuti titah Raja, maka pemerintah gabungan ini memiliki dukungan 148 kursi parlemen.

Sebagai informasi siang ini, para Raja-raja Negeri akan berkumpul di Istana Negara untuk melakukan musyawarah khusus membahas permasalahan dan menentukan solusi terbaik penyelesaian kondisi politik di Malaysia ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini