Anwar Ibrahim akan disumpah sebagai PM baru Malaysia pada Kamis (24/11/2022) pukul 5 sore waktu setempat.
Pemilu Berliku di Malaysia
Keputusan UMNO mendukung Pemerintahan Persatuan membuat Anwar Ibrahim jadi Perdana Menteri (PM) Malaysia.
UMNO yang merupakan salah satu partai besar di Malaysia mengungkapkan setuju untuk mendukung pemerintahan persatuan, Kamis (24/11/2022).
Hal itu jelas menjadi titik cerah dari pemilu Malaysia yang berakhir tak memuaskan dan membuat parlemen menggantung yang pertama kali sepanjang sejarah.
Meski begitu, setiap keputusan masih harus disetujui oleh Raja Malaysia.
Aliansi Anwar Ibrahim, Pakatan Harapan mengungguli pemilihan dengan 82 kursi dari parlemen.
Namun, jumlah tersebut masih kurang karena dibutuhkan suara mayoritas yaitu 112 kursi.
Sedangkan mantan PM Malaysia, Muhyiddin Yassin dengan Perikatan Nasional memenangi 73 kursi.
Sedangkan aliansi yang dipimpin UMNO memiliki 30 kursi, dan menjadi kunci untuk memastikan posisi PM untuk Anwar dan Yassin, tergantung ke mana partai itu berpihak.
Dikutip dari Associated Press, UMNO memutuskan untuk membatalkan keputusannya menjadi oposisi.
Mereka mengatakan akan memikirkan usulan Raja Malaysia untuk pemerintahan persatuan.
Sekretaris Jenderal UMNO, Ahmad Maslan mengatakan badan tertinggi pembuat keputusan partai telah memutuskan untuk mendukung pemerintahan persatuan yang tak dipimpin oleh alinsi Muhyiddin.
Ia menegaskan partai akan menerima pemerintahan persatuan, atau bentuk pemerintahan yang diputuskan oleh Raja.