News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Profil dan Spesifikasi Drone Tu-141 Era Soviet yang Digunakan Ukraina Serang Rusia

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat jet tanpa awak Tu-141 ini bisa difungsikan sebagai alat intai dan serang jika dilengkapi bom. Drone buatan era Soviet ini digunakan Ukraina untuk menyerang sasaran jauh di dalam wilayah Rusia, Senin (5/12/2022).

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Ukraina mengerahkan pesawat jet atau tepatnya roket tanpa awak untuk menyerang dua pangkalan strategis Rusia di Ryazan dan Saratov.

Kedua pangkalan ini terletak sangat jauh dari perbatasan Ukraina-Rusia. Drone yang digunakan diyakini Tupolev Tu-141 buatan Uni Soviet.

Robert Beckhusen dari medium.com, spesialis kolumnis teknologi militer, menulis usaha militer Ukraina menghidupkan kembali Tu-141 pada 2014.

Beckhusen menyebut usaha Ukraina itu sebagai menghidupkan kembali persenjataan antiknya yang sudah tua dan sejenis robot kuno era komunis.

Kementerian Pertahanan Ukraina pernah mengumumkan mereka menghidupkan kembali 68 pesawat militer tua dari berbagai jenis, termasuk drone Tu-141 era Soviet.

Persenjataan tua itu akan digunakan untuk mendukung perang di Donbass. Juga melengkapi kemampuan pengintaian Ukraina.

Baca juga: Ukraina Terbangkan Drone Era Soviet Incar Pangkalan Pengebom Nuklir Rusia

Baca juga: Rusia Tembakkan Rudal ke Ukraina, Balas Serangan Drone ke 2 Pangkalan Militer Rusia

Baca juga: Intelijen AS Perkirakan Laju Perang Rusia Vs Ukraina akan Lambat selama Beberapa Bulan ke Depan

Tu-141 tidak seperti drone modern Predator atau Reaper miliki AS, yang dapat mengorbit dalam waktu lama sambil memindai dengan sensor berteknologi tinggi.

Tu-141 juga aslinya tidak memiliki kemampuan membunuh. Tu-141 sayap delta sepanjang 47 kaki adalah murni kendaraan pengintai.

Dengan turbojet KR-17A yang kuat, ia melesat di atas target pada ketinggian hampir 20.000 kaki dan kecepatan tertinggi lebih dari 600 mil per jam—semuanya sembari mengambil gambar.

Drone itu bahkan tidak mendarat seperti pesawat konvensional. Sebaliknya, ia mengandalkan parasut dan roket retro untuk turun secara bertahap — sambil tetap melayang dalam posisi tegak dan horizontal.

Tidak jelas berapa banyak Tu-141 yang tersisa di Ukraina. Uni Soviet pertama kali menerbangkan drone pada 1974 sebagai prototipe dan mulai memproduksinya secara teratur sejak 1979.

Soviet kemudian membuat 152 unit, sebagian besar menempatkan drone di dekat perbatasan baratnya.

Ini masuk akal. Ukraina juga merupakan zona utama Moskow untuk penempatan pasukan cadangan dan depot perbaikan.

Secara alami, dengan runtuhnya Uni Soviet, persediaan besar peralatan militer Soviet tertinggal di Ukraina yang merdeka.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini