Juru bicara tersebut menyinggung soal "komitmen Taiwan untuk membela diri dan memperkuat pencegahan."
Juru bicara itu mengatakan Amerika Serikat “akan terus membantu Taiwan dalam mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang memadai sejalan dengan komitmen kami di bawah Undang-Undang Hubungan Taiwan dan kebijakan satu China kami.”
"Amerika Serikat akan terus mendukung penyelesaian damai masalah lintas-Selat, dan menentang setiap perubahan sepihak dalam status quo oleh kedua belah pihak," tambah juru bicara itu.
Reformasi struktur militer Taiwan
Tsai pada Selasa (27/12/2022), juga mengumumkan serangkaian reformasi pada struktur militer Taiwan.
Rencana itu termasuk membagi pasukan menjadi empat kategori utama: pasukan tempur utama, pasukan garnisun, sistem pertahanan sipil, dan sistem cadangan.
Baca juga: China dan Taiwan Makin Panas Saat Presiden Rusia Vladimir Putin Ingin Akhiri Perang dengan Ukraina
Pasukan tempur utama akan terdiri dari tentara profesional dan mengambil tanggung jawab keamanan teritorial.
Lalu, pasukan garnisun sebagian besar terdiri dari wajib militer dan melakukan tugas melindungi infrastruktur utama di dalam Taiwan.
Selama pelatihan, wajib militer akan bekerja dengan senjata modern seperti drone dan melatih keterampilan pertolongan pertama dan menyelamatkan nyawa.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)