"Mereka selalu ingin meradikalisasi orang serta merekrut orang, dan kami telah melihat bagaimana Taliban memanfaatkannya," kata Kemp.
Perlu diketahui, Pangeran Harry secara singkat menjabat sebagai pengontrol udara depan di Angkatan Darat yang menyerukan serangan, sebelum menerbangkan helikopter Apache dalam tur keduanya yang lebih lama.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) dan sekutu NATO-nya menginvasi Afghanistan pada Oktober 2001 untuk menggulingkan Taliban, yang menurut mereka telah menyembunyikan Osama Bin Laden dan tokoh al-Qaeda lainnya yang terkait dengan serangan 9/11 atau 11 September.
Ben McBean, yang kehilangan lengan dan kakinya saat melayani Marinir Kerajaan di Afghanistan serta digambarkan oleh Pangeran Harry sebagai pahlawan setelah mereka bertemu di beberapa acara pun meminta keturunan Kerajaan Inggris itu untuk 'tutup mulut'.
Ia menuliskan cuitannya di Twitter untuk meminta adik dari Prince of Wales Pangeran William itu untuk berhenti bicara hal-hal yang tidak diperlukan.
"Aku menyayangi anda #PrinceHarry, namun anda harus tutup mulut. Jika sekeliling anda itu adalah orang baik, maka ia akan menyuruh anda untuk berhenti (berbicara)," cuit McBean.
Prajurit lainnta yang masih bertugas turut mengatakan bahwa komentar Harry 'sangat tidak mencerminkan seorang tentara'.
Harry dalam perannya sebagai pilot helikopter akan memiliki pandangan yang lebih baik dibandingkan kebanyakan dari kokpitnya, melihat individu dari dekat menggunakan sensor dan layar.
Ia juga akan melihat dampak dari meriam dan misil api nerakanya, meskipun gambaran kejelasan itu akan segera dikaburkan oleh debu dan ia akan dapat meninjau rekaman dari kokpit.
Kendati demikian, tidak mungkin untuk menghitung jumlah mayat di tanah atau membedakan antara seseorang yang terluka maupun terbunuh.
Perdana Menteri Rishi Sunak mengatakan bahwa ia tidak akan menanggapi kelayakan klaim 25 pembunuhan yang disebutkan Harry.
Namun menekankan bahwa dirinya 'sangat berterima kasih kepada angkatan bersenjata Inggris'
Saat ditanya tentang jumlah pembunuhan yang diklaim Sang Pangeran, Seorang Juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa 'Kami tidak mengomentari rincian operasional untuk alasan keamanan'.