Satu tahun setelahnya, pada 1908, The New York Times menjadi salah satu media pertama yang mengakui soal takhayul hari Jumat tanggal 13.
Lalu, di tahun 1980-an, popularitas franchise film Friday the 13th menambah fenomena dalam budaya Pop.
Kenapa tanggal 13 dianggap sial dan menakutkan?
Ketakutan akan tanggal 13 kembali berabad-abad yang lalu, saat banyak orang percaya angka 13 berkaitan dengan Kode Hammurabi.
Dalam Kode Hammurabi, tidak mencantumkan angka 13 dari kode hukum tertulisnya.
Baca juga: Sejarah Friday the 13th, Inilah Alasan Mengapa Hari Jumat Tanggal 13 Dianggap Sebagai Hari Sial
Tetapi sebenarnya, hal itu adalah kesalahan yang dilakukan salah satu penerjemah yang menghilangkan satu baris teks.
Takhayul soal angka 13 juga beredar di antara pemikir terbesar dalam sejarah.
Komposer besar Austria-Amerika, Arnold Schoenberg, memiliki ketakutan pada angka 13, yang dikenal dengan triskaidekaphobia.
Ia menghilangkan hitungan ke-13 dalam beberapa karyanya, dan menggantinya dengan notasi 12a.
Schoenberg juga dikabarkan sangat takut pada usia kelipatan 13.
Saat berusia 76 tahun, seorang rekannya memperingatkan soal kesialan angka 13 karena menurutnya 7+6=13.
Pada akhirnya, Schoenberg meninggal pada usia 76 tahun pada Jumat, 13 Juli 1951.
Lantas, mengapa hari Jumat?
Asosiasi negatif tentang hari Jumat secara khusus punya kombinasi dengan asal-usul agama dan budaya.