Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Musim semi tahun ini, jumlah serbuk sari cedar (aras) dan cemara yang tersebar di Tokyo akan menjadi 2,7 kali lipat lebih tinggi dibandingkan tahun 2022 lalu.
Serbuk sari diperkirakan mulai beterbangan sekitar tanggal 13 Februari 2023.
Pemerintah Metropolitan Tokyo menyerukan agar orang-orang mengenakan masker dan kacamata khusus kafun (serbuk sari), berkumur dan mencuci tangan setelah memasuki rumah mereka, dan menerima perawatan yang tepat jika mereka mengalami gejala demam.
Seban banyak yang mengalami alergi akibat kafun tersebut beterbaran di Jepang.
Baca juga: 2 dari 10 Wisatawan Asing yang Terjebak Longsoran Salju di Nagano Jepang Ditemukan Tak Sadarkan Diri
Pemerintah Metropolitan Tokyo telah mengumumkan hasil prediksi oleh dokter, peramal cuaca, dan ahli lainnya tentang jumlah serbuk sari cedar dan cemara yang akan tersebar di Tokyo musim semi ini.
Akibatnya, jumlah serbuk sari 2,7 kali lebih tinggi dari tahun lalu, yang merupakan jumlah tertinggi keempat dalam catatan sejak 1985, ketika Pemerintah Metropolitan Tokyo memulai pengamatan.
Selain itu, serbuk sari akan mulai terbang dari sekitar tanggal 13 hingga 17 Februari.
Dan jumlah hari rata-rata dengan jumlah serbuk sari di setiap wilayah, selama 51 hari lamanya atau lebih lama 18 hari dari rata-rata 33 hari.
Pemerintah Metropolitan Tokyo menganalisis bahwa tingginya jumlah serbuk sari disebabkan oleh banyaknya sinar matahari di awal musim panas, ketika serbuk sari diproduksi, dan kelancaran pertumbuhan pohon cedar dan cemara (cypress).
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@jepang.com Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.