News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prancis Diguncang Demo Besar, Sebanyak 1,27 Juta Orang Turun ke Jalan Tuntut Reformasi Pensiun

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lebih dari 1,27 juta warga Prancis dilaporkan turun ke jalanan ibu kota dalam aksi demostrasi besar – besaran, sebagai bentuk protes akan kebijakan reformasi sistem pensiun yang dicanangkan Presiden Emmanuel Macron.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, PARIS – Lebih dari 1,27 juta warga Prancis dilaporkan turun ke jalanan ibu kota dalam aksi demostrasi besar – besaran, sebagai bentuk protes akan kebijakan reformasi sistem pensiun yang dicanangkan Presiden Emmanuel Macron.

Demo terkait penolakan kebijakan reformasi pensiun bukan kali pertama yang digelar serikat pekerja Prancis, namun memludaknya jumlah masa yang bergabung dalam aksi protes ini menjadi yang terbesar sejak 2021 dimana saat itu demo hanya di ikuti 1,23 juta masa.

"Ini salah satu demonstrasi terbesar yang diselenggarakan di negara kami dalam beberapa dekade," kata ketua serikat pekerja lain CFDT moderat, Laurent Berger, saat ditemui pada Selasa (31/1/2023).

Baca juga: Masalah Teknis Diduga Jadi Penyebab Jatuhnya Helikopter Prancis yang Tewaskan Mendagri Ukraina

Seperti Yang dilansir dari The Washington Post, demonstrasi digelar jutaan warga Prancis tepat setelah Presiden Macron menaikan usia pensiun dari 62 menjadi 64 tahun serta menaikan syarat jumlah tahun minimal warga bekerja agar para pekerja bisa mendapatkan dana pensiun penuh.

Perubahan ini lantas membuat Prancis menjadi negara yang paling lama melakukan purnatugas di antara negara Eropa lainnya. Tak hanya itu dalam dekrit reformasi pensiun, Macron turut menambah jam kerja bagi para perkerja di negaranya.

Meski kebijakan ini diklaim sebagai cara yang ampuh untuk membantu negara meningkatkan pendapatan kuartalan serta membendung pembengkakan defisit akibat membludaknya uang belanja bagi penisunan.

Namun sebagian besar masyarakat di Prancis menentang keras dekrit baru itu. Menurut serikat pekerja, masih banyak cara lain jika memang negara ingin meningkatkan pendapatan negara, dianaranya seperti mengenakan pajak kepada orang super kaya.

Sambil membentangkan spanduk bertuliskan "Tidak untuk perubahan" atau "Kami tidak akan menyerah” masa yang kecewa terhadap dekrit baru macron tumpah ruah memenuhi jalanan perkotan di kawasan Marseille, Montpellier, Lyon, Nantes, dan Bordeaux.

“Kami tidak setuju dengan kenaikan usia pensiun menjadi 64 tahun, saya tidak ingin menunggu sampai saya berusia 64 tahun. Saya seorang guru taman kanak-kanak dan tidak mungkin mengajar sampai usia lanjut. Kami selalu harus berjongkok, dan lutut saya sudah sakit," kata Sandrine Carre (52), salah satu pekerja di kota barat daya Bordeaux.

Keluhan serupa juga dilontarkan oleh Christian menjadi pekerja rephrasing simulator penerbangan di Toulouse, sambil memegang spanduk pria berusia 54 tahun ini mengeluhkan sulitnya melakukan kerja shift malam di usia yang tak lagi produktif.

Selama demo digelar sempat terjadi bentrokan kecil namun petugas berwajib menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada korban luka atau jiwa.

Lebih lanjut apabila reformasi tersebut tak kunjung direvisi, dalam konferensi pers kemarin para pemimpin serikat buruh menyatakan bahwa masa akan kembali melakukan aksi serupa pada 7 dan 11 Februari mendatang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini