Tembakan rudal balistik Houthi telah menargetkan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab di serangan terdahulu.
Baca juga: 1 Orang Tewas dan 2 Terluka dalam Penembakan Massal di Kedutaan Azerbaijan di Iran
Gambar yang diambil pada Rabu oleh Komando Pusat AS, dianalisis oleh AP, menunjukkan berbagai senjata di atas kapal tak dikenal yang tampaknya berlabuh di sebuah pelabuhan.
Senjata-senjata itu tampaknya termasuk senapan Type 56 buatan China, Molot AKS20U buatan Rusia, dan senapan mesin pola PKM. Semua senjata itu telah muncul dalam penyitaan lain yang dikaitkan dengan Iran.
Komando Pusat AS mengatakan penyitaan itu mencakup lebih dari 3.000 senapan dan 578.000 butir amunisi.
Baca juga: Uni Eropa Masukkan IRGC ke Daftar Organisasi Teroris, 37 Warga Iran Kena Sanksi Baru
Gambar yang dirilis juga menunjukkan 23 rudal anti-tank, yang juga muncul dalam pengiriman lain yang terkait dengan Iran.
Perang di Yaman telah memburuk dan melahirkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Namun, serangan udara yang dipimpin Arab Saudi belum tercatat di Yaman sejak negara itu memulai gencatan senjata pada akhir Maret 2022, menurut Proyek Data Yaman.
Gencatan senjata itu berakhir pada Oktober meskipun ada upaya diplomatik untuk memperbaruinya.
Hal itu menimbulkan kekhawatiran bahwa perang dapat meningkat kembali. Lebih dari 150.000 orang tewas di Yaman selama pertempuran, termasuk setidaknya 14.500 warga sipil.