Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, KYIV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta Uni Eropa untuk meningkatkan sanksi terhadap Rusia menjelang satu tahun invasi.
"Kita dapat melihat bahwa laju sanksi Eropa ke Rusia sedikit melambat, sementara negara teroris sebaliknya, meningkatkan laju adaptasinya terhadap sanksi,"kata Zelensky dalam konferensi pers bersama presiden komisi Eropa Ursula von der Leyen di Kyiv, Kamis (2/2/2023).
Sejak Moskow menginvasi Kyiv pada Februari 2022, Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi yang menargetkan sektor pertahanan dan keuangan Rusia, membatasi perdagangan dan memasukkan daftar hitam sekitar 1.500 orang dan entitas yang dianggap terlibat dalam perang tersebut.
Baca juga: Menteri Pertahanan Ukraina Sebut Rusia Tengah Persiapkan Serangan Besar pada 24 Februari 2023
Namun, Uni Eropa juga masih meninggalkan banyak ikatan bisnis yang tidak tersentuh, termasuk perdagangan berlian antara Belgia dengan Rusia dan 27 negara Uni Eropa lainnya.
"Ini layak dikejar dan diperbaiki. Kami yakin kami bisa melakukannya,” ujar Zelensky.
Menanggapi pernyataan Zelensky, Ursula Von der Leyen mengatakan bahwa Uni Eropa telah menyiapkan sanksi baru yang akan diberikan untuk Rusia.
Selain itu, dia menambahkan batas harga minyak yang diberlakukan oleh Uni Eropa dan mitra G7 telah merugikan Rusia sekitar 160 juta euro per hari. Dia juga menyebut batas lainnya untuk produk minyak bumi Rusia akan segera diberlakukan.
"Kami telah membuat Presiden Rusia Vladimir Putin membayar untuk perangnya yang mengerikan," kata Ursula Von der Leyen.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-342: Moskow Serang Bakhmut dan Donetsk, Coba Rebut Desa Vuhledar
"Kami akan terus meningkatkan tekanan lebih lanjut,” pungkasnya.