Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Tim penyelamat gempa Turki dan Suriah bekerja sepanjang waktu untuk menyelamatkan korban.
Bekerja tanpa kenal waktu membuat mereka 'sangat lelah'.
Pernyataan ini disampaikan Suhaib al-Kahlaf, Koresponden Al Jazeera dari Hatay di provinsi Idlib Suriah.
"Para petugas penyelamat saat ini telah bekerja selama lebih dari 24 jam," kata al-Kahlaf.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Selasa (7/2/2023), ia menyampaikan bahwa tim penyelamat telah mengeluarkan dua remaja perempuan dari puing-puing yang suaranya terdengar sejak semalam.
Gempa bumi berkekuatan 7,8 skala richter ini berpusat di selatan Turki, tepatnya di provinsi Kahramanmaras pada Senin pagi, pukul 04.17 waktu setempat.
Baca juga: Foto-foto Apartemen Mahasiswa Indonesia di Kahramanmaras Turki Hancur Karena Gempa
Perlu diketahui, Turki dan Suriah merupakan negara tetangga, sedangkan pusat gempa yakni di Kahramanmaras berada di perbatasan kedua negara.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun telah melakukan komunikasi dengan Gubernur Kahramanmaras dan menyampaikan duka cita kepada masyarakat terdampak.
Tim SAR juga telah dikerahkan dari seluruh penjuru Turki.
Baca juga: Jokowi Sebut Pemerintah Indonesia Segera Kirimkan Bantuan untuk Korban Gempa Turki
Sementara itu Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menegaskan bahwa prioritas saat ini adalah penyelamatan korban yang terjebak di reruntuhan dan bantuan darurat bagi masyarakat terdampak.
Update Korban Gempa Turki
Jumlah korban tewas akibat bencana gempa di Turki telah meningkat menjadi 5.109 korban jiwa dan lebih dari 26.000 luka-luka hingga saat ini, Selasa (7/2/2023).
Diperkirakan jumlah itu masih akan terus bertambah mengingat kondisi korban yang banyak terkubur dalam bangunan.