Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, CANBERRA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Penny Wong mengatakan bahwa empat warganya yang berada di wilayah gempa dahsyat di Turki tenggara dan Suriah masih belum ditemukan.
Departemen Luar Negeri (DFAT) memberikan bantuan konsuler kepada 40 warga Australia lainnya dan keluarga mereka yang berada di daerah tersebut.
"Departemen Luar Negeri dan Perdagangan memberikan bantuan konsuler, termasuk kepada keluarga empat warga Australia yang berada di wilayah itu pada saat gempa terjadi dan dengan menyesal saya katakan pada tahap ini tetap belum ditemukan," kata Wong.
Baca juga: KBRI Turki: Kondisi Lapangan Terutama Hatay, Belum Banyak Tersentuh Bantuan
Ia pun menegaskan bahwa keselamatan warganya itu adalah hal yang paling penting.
Dikutip dari laman ABC News, Rabu (8/2/2023), Australia melalui konsulernya telah bekerja sama dengan otoritas setempat untuk memudahkan proses pencarian.
"Jelas keselamatan mereka adalah prioritas utama kami dan pejabat konsuler di Ankara bekerja sama dengan otoritas lokal dan lainnya di lapangan untuk membantu mereka," papar Wong.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese juga mengkonfirmasi kepada parlemen negaranya bahwa Australia akan mengirimkan tim pencarian dan penyelamatan hingga 72 orang ke Turki.
Ia berharap dapat mengirim mereka ke Turki pada akhir minggu ini.
Ini merupakan tambahan dari kontribusi awal 10 juta dolar Australia dalam bentuk bantuan yang diumumkan kemarin.
Baca juga: Eks Rekan Ronaldo di Juventus Lelang Jersey CR7 untuk Korban Gempa Turki, Bonucci & Dybala juga Ikut
"Spesialis SAR perkotaan ini sangat terlatih untuk menemukan, memberikan bantuan medis dan memindahkan korban yang terjebak atau terkena dampak keruntuhan struktural," kata Albanese.
Badan Manajemen Darurat Nasional (NEMA) Austrlua bekerja sama dengan Fire and Rescue New South Wales, DFAT dan ADF untuk mengloordinasikan pengerahan sesegera mungkin.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih sebelumnya kepada personel dan keluarga mereka. Sekali lagi, mereka bersedia mendukung orang-orang di manapun dukungan dibutuhkan, dan saya yakin saya berbicara untuk semua warga Australia," tegas Albanese.
Gempa bumi ini berpusat di tenggara Turki, tepatnya di provinsi Kahramanmaras pada Senin pagi, pukul 04.17 waktu setempat.
Perlu diketahui, Turki dan Suriah merupakan negara tetangga, sedangkan pusat gempa yakni di Kahramanmaras berada di perbatasan kedua negara.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun telah melakukan komunikasi dengan Gubernur Kahramanmaras dan menyampaikan duka cita kepada masyarakat terdampak.
Tim SAR juga telah dikerahkan dari seluruh penjuru Turki.
Baca juga: Seorang Ayah Genggam Tangan Putrinya yang Tewas Tertimbun Reruntuhan Gempa Turki
Sementara itu Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menegaskan bahwa prioritas saat ini adalah penyelamatan korban yang terjebak di reruntuhan dan bantuan darurat bagi masyarakat terdampak.
Gempa di Turki dan Suriah
Dikutip dari CNBC, Turki dan Suriah diguncang oleh dua gempa bumi berturut-turut, yang terkuat di kawasan itu dalam hampir satu abad.
Gempa ini telah menghancurkan sebagian besar wilayah, merenggut nyawa, dan bangunan.
Pemerintah Turki telah mengerahkan hampir 25.000 personel pencarian dan penyelamatan.
Lalu, negara-negara di seluruh dunia telah menjanjikan bantuan.
Namun, petugas darurat di kedua negara mengatakan mereka benar-benar kewalahan.
Suriah yang sudah lumpuh akibat perang dan terorisme selama bertahun-tahun, dikabarkan tidak siap menghadapi krisis ini.
Daerah yang terkena dampak adalah rumah bagi ribuan pengungsi internal yang sudah hidup dalam kondisi memprihatinkan seperti tenda dan gubuk darurat.
Selain itu, sedikit infrastruktur layanan kesehatan dan darurat yang dapat diandalkan di sana.