Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, MADRID - Barcelona untuk sementara memutuskan hubungan dengan Israel sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Israel terhadap Palestina selama ini.
Kota terbesar kedua di Spanyol itu telah membangun hubungan dengan Tel Aviv dan Gaza selama 25 tahun, namun untuk sementara hubungan Barcelona dengan Israel akan ditangguhkan.
Dikutip dari Al Jazeera, Walikota Barcelona Ada Colau menulis sebuah pernyataan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu (8/2/2023), untuk mengumumkan kota yang dipimpinnya akan menangguhkan hubungan sampai Israel mengakhiri "pelanggaran sistematis terhadap hak asasi manusia rakyat Palestina".
“Saya telah memutuskan untuk sementara menangguhkan hubungan dengan negara Israel dan dengan institusi resmi negara itu, termasuk perjanjian kembar dengan Dewan Kota Tel Aviv, sampai otoritas Israel mengakhiri sistem pelanggaran terhadap rakyat Palestina dan sepenuhnya mematuhi kewajiban yang dibebankan kepada mereka oleh hukum internasional dan berbagai resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kita tidak bisa diam,” tulis Walikota Barcelona.
Colau menekankan, penangguhan hubungan itu tidak berlaku untuk orang Israel atau Palestina yang bekerja untuk membangun perdamaian di Timur Tengah.
Dia mengatakan dewan kota, yang tidak sering terlibat dalam politik internasional, telah mengambil keputusan setelah 100 kelompok dan lebih dari 4.000 penduduk menandatangani permintaan untuk memutuskan hubungan dengan Israel.
Organisations for Global Justice, sebuah federasi yang terdiri dari lebih dari 100 LSM, mendesak Barcelona untuk mengakhiri hubungan dengan Tel Aviv setelah serangan udara di Gaza pada Mei 2021.
Federasi tersebut menyerukan “upaya untuk ditingkatkan serta kontak dengan kelompok masyarakat sipil lokal untuk mengurangi kekerasan, melindungi dan membela hak asasi manusia dan untuk mengakhiri pendudukan”.
Langkah Colau untuk memasuki politik internasional terjadi dua bulan sebelum pemilihan lokal dan telah dilihat di Spanyol sebagai cara untuk menarik dukungan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Lior Haiat, mengutuk langkah dewan kota itu sebagai "bertentangan dengan keinginan warga Barcelona".
“Pernyataan walikota Barcelona tentang penangguhan hubungan dengan negara Israel dan dengan kota Tel Aviv adalah keputusan yang disesalkan yang sepenuhnya bertentangan dengan pendapat mayoritas warga Barcelona dan perwakilan mereka di dewan kota,”cuit Haiat dalam tweet-nya.
Federasi Komunitas Yahudi Spanyol mengutuk tindakan tersebut sebagai "anti-Semitisme yang canggih".
Baca juga: 13 Warga Palestina Terluka setelah Pasukan Israel Gerebek Kamp Pengungsi Aqbat Jabr
“(Israel) adalah satu-satunya negara Yahudi di dunia. Oleh karena itu, menurut pendapat kami, keputusan ini tidak ada hubungannya dengan politik atau dengan hak asasi manusia atau dengan perdamaian. Ini punya nama, dan disebut anti-Semitisme yang canggih,” kata federasi itu dalam sebuah pernyataan.
Langkah itu juga memecah pemerintahan koalisi sayap kiri Barcelona.
Colau bersekutu dengan partai Bersatu Kita Bisa (Unidas Podemos) yang merupakan mitra junior dalam pemerintahan koalisi sayap kiri Spanyol yang dipimpin oleh kaum Sosialis.
Baca juga: Pabrik Senjata Iran Diserang Drone, Israel Diduga Jadi Dalangnya
Pemimpin partai Sosialis Catalan di Barcelona, Laia Bonet, meminta Colau untuk memulihkan hubungan antara kota Catalan dan Tel Aviv.
“Kita harus memperkuat, bukan melemahkan, peran Barcelona di dunia,” katanya.
Sedangkan pakar studi internasional di CEU San Pablo University di Madrid, Antonio Alonso, mengatakan hubungan Spanyol dengan Israel telah berubah dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Rusia Peringatkan Israel Untuk Tidak Mengirimkan Bantuan Militer ke Ukraina
“Sejak kembali ke demokrasi, pemerintah Sosialis lebih bersimpati kepada Palestina sementara yang konservatif lebih bersimpati kepada Israel,” katanya kepada Al Jazeera.
“Saat ini, Spanyol mengikuti kebijakan Uni Eropa yang mengakui negara Israel dan Palestina,” sambungnya.
Orang-orang Yahudi tercatat tiba di Barcelona lebih dari 1.700 tahun yang lalu, namun banyak yang pergi setelah serangan terhadap komunitas tersebut pada 1391.