News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Setelah Balon Mata-mata China, Giliran Objek Misterius Seukuran Mobil Ditembak Jatuh Jet Tempur AS

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jet tempur F-22 Raptor Amerika Serikat menembak jatuh objek tersebut hanya berselang kurang dari seminggu setelah balon mata-mata China ditembak jatuh militer AS.

Sekretaris pers Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder mengonfirmasi sebuah jet F-22 menembak jatuh objek tersebut dengan rudal sidewinder pada pukul 13:45 EST (18:45 GMT).

Baca juga: China Tolak Panggilan Menhan AS Lloyd Austin atas Insiden Balon Mata-mata yang Ditembak Jatuh

Ryder mengatakan sejauh ini sejumlah besar puing telah ditemukan dan sedang dimuat ke kapal untuk dibawa ke "laboratorium agar dianalisis".

Para pejabat mengatakan mereka belum menentukan apakah objek itu terlibat dalam tujuan pengawasan atau mata-mata, dan Kirby mengoreksi seorang reporter yang menyebut objek itu sebagai balon.

Dia tidak merinci di mana tepatnya objek itu ditembak jatuh, tetapi Administrasi Penerbangan Federal AS mengatakan telah menutup sekitar 10 mil persegi wilayah udara AS di atas Deadhorse, Alaska utara, sebelum F-22 menembak jatuh objek tersebut.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan di Twitter bahwa dia diberi pengarahan tentang "objek yang melanggar wilayah udara Amerika" dan dia "mendukung keputusan untuk mengambil tindakan".

Tidak ada objek lain yang bersifat mengancam telah diidentifikasi terbang di atas AS saat ini, menurut Gedung Putih.

Kirby mengatakan objek itu tampaknya tidak memiliki kemampuan manuver balon China dan terlihat terbang "hampir mengikuti arah angin".

Beberapa jam setelah AS menembak jatuh balon mata-mata pada pekan lalu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menelepon pihak China. Tetapi Menteri Pertahanan China Wei Fenghe menolak untuk menjawab panggilan itu, menurut Pentagon.

Sementara itu, Pejabat China menuduh AS melakukan "manipulasi dan hype politik".

Dalam sebuah wawancara pada Kamis, Biden membela penanganannya terhadap balon China, dan mengatakan balon mata-mata China bukan "pelanggaran besar".

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini