TRIBUNNEWS.COM - Di sebuah rumah sakit darurat yang didirikan untuk hewan korban gempa Turki-Suriah, seekor kucing mengeong ketika dibaringkan di atas meja, diperiksa, disuntik dengan obat penghilang rasa sakit dan antibiotik oleh sukarelawan dokter hewan dan asistennya.
Seekor British Shorthair, terjebak di sebuah apartemen setelah dua gempa mematikan mengguncang Turki-Suriah pada Senin (6/2/2023).
Setelah hampir dua pekan, hewan menggemaskan itu akhirnya melompat turun.
Dilansir Al Jazeera, kucing itu ditemukan dalam kondisi terluka.
Dengan bulu penuh debu, kucing itu diduga menderita hipotermia dan kaki belakang tampak tidak bisa digunakan.
Kucing tersebut lantas dipindahkan ke inkubator.
Baca juga: Gempa Turki-Suriah, Ankara Akhiri Upaya Penyelamatan di Semua Wilayah, Kecuali Kahramanmaras & Hatay
Setelah suhu tubuhnya kembali hangat, kucing itu kemungkinan harus dikirim ke klinik di luar zona bencana.
"Ada banyak hewan terjebak di dalam puing-puing, banyak yang sudah lama terperangkap," papar dokter hewan berusia 49 tahun, Zinnet Patan kepada Al Jazeera.
"Mereka mengalami dehidrasi dan mengalami patah tulang dan luka," imbuhnya.
"Peralatannya sangat terbatas di sini, jadi kami hanya melakukan pertolongan pertama," jelasnya.
"Dokter hewan setempat juga merupakan penyintas gempa dan seringkali tidak dapat membantu, jadi kami berusaha membantu semua jenis hewan," bebernya.
Baca juga: Populer Internasional: Menteri Luar Negeri AS dan China Bertemu - Korban Gempa Turki Mencapai 46.000
Rawat 100 hewan sehari
Rumah sakit darurat yang didirikan di kota tua Antakya, Patan merawat hampir 100 hewan sehari.
Dia mengelola vaksinasi, menjahit luka, dan membantu hewan melahirkan dan merawat anak mereka yang sakit.