News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siapa George Soros? Miliarder AS yang Kritik PM India Narendra Modi

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Investor dan dermawan AS kelahiran Hungaria, George Soros berpidato di hadapan majelis di sela-sela pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos pada 24 Mei 2022. George Soros mengatakan dia yakin gejolak di kerajaan bisnis Gautam Adani dapat melemahkan cengkeraman PM India Narendra Modi di pemerintahan.

Ia kemudian tertarik pada perbankan investasi dan bergabung dengan bank dagang London Singer & Friedlander.

George Soros (RUSSIA-INSIDER)

Baca juga: Miliarder George Soros: Invasi Rusia Bisa Jadi Awal PD III, Peradaban Tak Mungkin Bertahan

Karier

Pada tahun 1956, Soros pindah ke New York City.

Dia awalnya bekerja sebagai analis sekuritas Eropa dan kariernya meroket dengan cepat.

Dia membuka hedge fund pertamanya, Double Eagle, pada tahun 1969.

Pada tahun 1973, dia memulai Soros Fund Management (kemudian Quantum Endowment Fund), sebuah hedge fund yang kemudian menelurkan berbagai perusahaan asosiasi.

Ia kemudian menjadi salah satu investor yang paling sukses dalam sejarah Amerika Serikat.

Keputusan investasinya yang berani membuat dana berkembang pesat, tetapi tidak semua pertaruhannya berhasil.

Dia benar meramalkan jatuhnya pasar saham di seluruh dunia pada bulan Oktober 1987, tetapi salah meramalkan bahwa saham Jepang akan jatuh paling parah.

Sebagai taipan dana lindung nilai yang terkenal, dia mengelola uang klien di New York dari tahun 1969 hingga 2011.

Filantropi dan Aktivitas Politik

Perdana Menteri India Narendra Modi memegang payung saat hujan saat ia berbicara kepada perwakilan media setelah tiba untuk sesi monsun Parlemen di New Delhi pada 19 Juli 2021. (Money SHARMA / AFP)

Baca juga: Sekjen PBB Sebut Dunia Hadapi Ancaman Perang Dingin, George Soros Khawatir Perang Dunia III

George Soros mendirikan organisasi filantropi bernama Open Society Foundations pada tahun 1984 dengan menggunakan sebagian kekayaannya.

Menurut situs webnya, Soros telah memberikan lebih dari $32 miliar kekayaan pribadinya untuk mendanai pekerjaan Open Society Foundations di seluruh dunia.

Dia dituduh menggunakan kekayaan dan pengaruhnya untuk membentuk politik dan mendanai perubahan rezim.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini