TRIBUNNEWS.COM - Sebuah sekolah di Isle of Man telah menghentikan program pendidikan seksnya setelah orang tua mengeluhkan materi tak senonoh yang disampaikan oleh guru waria.
Seorang guru waria di sekolah menengah Queen Elizabeth II di Peel, Isle of Man, mendapat protes dari orang tua siswa.
Wakil Komisaris Marown (Paroki di Isle of Man), Eliza Cox, memberikan kritik tegas pada masalah ini.
Eliza Cox mengatakan, guru waria itu memberi materi tentang gender kepada siswa yang dibagi menjadi tiga grup.
"Guru waria itu mengajari pada siswa praremaja," kata Eliza saat wawancara dengan Energy FM Isle of Man, Selasa (28/2/2023).
Guru itu juga memberi tahu ada 73 jenis kelamin.
Baca juga: Belajar Dari Kasus Reynhard Sinaga, Pentingnya Edukasi Seks Sejak Dini, Korban Bisa Siapa Saja
Ketika seorang siswa menjawab "Hanya ada dua," guru waria itu marah dan langsung memintanya meninggalkan kelas.
Beberapa anak berusia 11 tahun di sekolah itu diajari tentang hubungan intim yang tidak wajar.
Guru waria itu memperlihatkan cara seorang ahli bedah membuat alat reproduksi menggunakan cangkok kulit.
Para Siswa Trauma
Eliza mengatakan materi yang dibawakan oleh guru waria itu berdampak pada psikologis anak.
"Para siswa merasa trauma dan tidak mau berbicara dengan orang tuanya," kata Eliza.
"Ketika ada temannya yang menelepon, para siswa benar-benar tak ingin membicarakan hal ini karena merasa trauma," tegasnya.
Dalam tayangan video wawancara Eliza, ia memperlihatkan isi kurikulum edukasi seks itu, termasuk membahas tentang fetis.