"Ribuan orang tinggal di tempat penampungan yang disediakan oleh LSM sejak awal bencana," papar Qourmoosh.
"Tempat itu sangat padat," imbuhnya.
"Lingkungan yang mereka tinggali saat ini akan terjangkit penyakit, terutama penyebaran kolera yang terbaru," jelasnya.
Krisis air bersih di seluruh negeri
Lebih jauh, sebuah laporan dari Dewan Keamanan PBB pekan lalu membeberkan wabah kolera yang sedang menghantui para pengungsi diperburuk oleh krisis air bersih di seluruh negeri.
Baca juga: 2 Tentara Suriah Tewas dalam Baku Tembak dengan Militan Jabhat al-Nusra di Latakia
Sementara, musim hujan di Suriah luar biasa kering dan panas.
Pada September kemarin, wabah kolera dikaitkan dengan air yang terkontaminasi di dekat Sungai Efrat.
Sejak itu, kolera menyebar ke berbagai wilayah.
Apa itu kolera?
Dikutip laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kolera adalah penyakit yang sangat serius.
Penyakit ini menyebabkan diare berair akut yang parah disertai dehidrasi parah.
Dibutuhkan antara 12 jam dan 5 hari bagi seseorang untuk menunjukkan gejala setelah mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.
Baca juga: Kolera Kembali Mewabah, 7 Orang di Haiti Tewas
Kolera mempengaruhi anak-anak dan orang dewasa dan dapat membunuh dalam beberapa jam jika tidak diobati.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)