TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 37 nelayan Nigeria meninggal dunia akibat penembakan yang dilakukan kelompok ekstremis di Borno, Nigeria.
Ekstremis Boko Haram yang beroperasi di daerah itu bersama saingan yang terkait dengan kelompok ISIS, ISWAP.
Kelompok ini sering menargetkan penduduk setempat sebagai sasaran perampokan.
Ekstremis Boko Haram juga sering menuduh penduduk sebagai mata-mata militer atau milisi yang memerangi mereka.
Pada Rabu (8/3/2023) malam, sekitar lebih dari 12 ekstremis Boko Haram menembaki sekelompok nelayan di luar desa Guggo, 18 kilometer (12 mil) dari kota Dikwa.
"Kami telah menemukan 37 mayat tadi malam di sepanjang tepi sungai dan semak-semak terdekat," kata pemimpin milisi Babakura Kolo kepada AFP.
Baca juga: Bola Tinubu Menang Pilpres Nigeria 2023, Rival Politik akan Gugat Hasil Pemilu
“Angka tersebut tidak lengkap dan pencarian lebih banyak jenazah sedang berlangsung di semak-semak sekitar,” kata Kolo.
Kronologi Penembakan
Pada hari kejadian, pra nelayan sedang memilah hasil tangkapan mereka di tepi sungai.
Mereka kemudian disergap oleh militan.
Beberapa dari mereka sempat lari untuk menyelamatkan diri.
“Para teroris mengejar para nelayan yang berusaha melarikan diri, menembak mati mereka, namun tiga berhasil melarikan diri dan memberi tahu Dikwa tentang serangan itu,” kata Ari, dikutip dari Arab News.
Anggota milisi kedua, Umar Ari memberikan jumlah kematian 37 orang.
Seorang warga setempat, Abdullahi Kyari, juga memberikan keterangan jumlah korban yang sama.