News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Diduga Ada Kru Pengikut Kultus JMS, Stasiun TV KBS Korea Lakukan Investigasi

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Poster In the Name of God: A Holy Betrayal. KBS melakukan investigasi ketika ada dua krunya diduga menjadi anggota sekte JMS pimpinan Jung Myeong-seok.

TRIBUNNEWS.COM - Serial Netflix berjudul In The Name of God: A Holy Betrayal yang menceritakan perjalanan kultus JMS atau Providence dengan pimpinan bernama Jeong Myeong-seok di Korea Selatan tengah digandrungi oleh masyarakat.

Namun fakta teranyar baru saja diungkap oleh aktivis anti-JMS, Profesor Kim Do-hyung dalam siaran langsung yang disiarkan di stasiun televisi Korea Selatan, KBS.

Berdasarkan tayangan siaran langsung tersebut, Kim menyebut ada salah satu kru dengan jabatan direktur program di KBS yang menjadi pengikut kultus JMS tersebut.

Adapun klaim dari Kim tersebut disampaikannya di akhir siaran langsung acara tersebut.

"Alasan kita perlu berhati-hati terkait JMS adalah tidak ada yang dapat melindungi siapapun dari Jung Myeong Seok."

"Salah satunya (pengikut JMS) ada di KBS. Ia adalah KBS PD," ujar Kim dalam siaran tersebut.

Baca juga: Sutradara In the Name of God: A Holy Betrayal Sebut JMS Lebih Parah dari yang Terlihat di Dokumenter

Kemudian, Kim juga menyebut ada kru lain dari KBS yang menjadi jemaah kultus JMS dan menjadi intepreter wanita.

Lanjutnya, intepreter wanita itu juga sering muncul di KBS.

Pada momen tersebut, Kim pun berani untuk mengungkap nama dari kru KBS tersebut.

Namun lantaran dianggap tidak etis, Kim tidak mengucapkannya.

"Saya dapat mengatakan padamu (ke presenter KBS). Aku tidak akan menyebutkan namanya karena terlalu tidak etis, tapi KBS PD (direktur produser -red) adalah jemaat tetap."

"Sementara, penerjemah wanita saat ini sebagai penerjemah untuk korban kekerasan seksual (Jeong Myeong-seok -red) yang berasal dari luar negeri," tegasnya.

Mendengar pernyataan Kim tersebut, dua presenter yang memandu pun tampak panik dan segera menyelesaikan acara itu.

Lalu, pihak KBS pun menyampaikan akan segera melakukan investigasi terkait pernyataan Kim tersebut.

"Terkait kecurigaan atas pernyataan profesor dari Universitas Dankook, Kim Do-hyung dalam acara 'The Live' di KBS'1 pada tanggal 9 (Maret 2023), KBS akan segera melakukan investigasi untuk mencari fakta sebenarnya dan melakukan segera kebijakan berdasarkan temuan yang didapat," demikian pernyataan resmi KBS dikutip dari news.naver.com.

Baca juga: Link Nonton In the Name of God: A Holy Betrayal, Ungkap Kisah Pemimpin Kultus Sesat di Korea Selatan

Poster In the Name of God: A Holy Betrayal (MyDramaList)

Sebagai informasi, serial Netflix In The Name of God: A Holy Betrayal terdiri dari delapan episode dan menceritakan tentang empat orang yang menganggap dirinya adalah Tuhan dan membuat sekte atau kultus.

Mereka adalah Jeong Myeong-seok (JMS atau Providence), Park Soon-ja (Five Oceans), Kim Ki-soon (Baby Garden), dan Lee Jae-rock (Manmin Central Church) dikutip dari imdb.com.

Kisah keempat pemimpin sekte tersebut terbagi dalam delapan episode di serial yang disutradari oleh Cho Sung Hyun itu.

Untuk tiga episode awal akan menceritakan sekte pimpinan Jeong Myeong Seok.

Lalu episode keempat akan menceritakan sekte Five Oceans yang nyatanya juga berkecimpung dalam bisnis perdagangan.

Kemudian dilanjutkan dengan kisah sekte Baby Garden pimpinan Kim Ki-soon di episode lima dan enam.

Sekte yang muncul sejak 1980-an ini diduga melakukan pemerasan, penyerangan fisik, hingga pembunuhan yang dilakukan oleh pimpinannya, Kim Ki-soon.

Baca juga: Sinopsis Serial In The Name of God A Holy Betrayal, Kisah Nyata 4 Sekte Sesat di Korea Selatan

Lalu dua episode akhir menceritakan sekte Manmin Central Church yang menceritakan Lee Jae-rock dengan kemampuan menyembuhkan berbagai penyakit.

Kemampuannya ini membuat semua pengikut Manmin yang terkena penyakit menolak perawat dokter dan berujung kematian akibat TBC atau kanker.

Tak hanya itu, Lee Jae-rock juga mengklaim dirinya tidak memiliki hasrat seksual.

Nyatanya pada tahun 2018, ia dudga melecehkan sembilan perempuan tapi mengklaim dirinya tak bersalah.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini