Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KARNATAKA - Apple dan pemasok manufakturnya, Foxconn telah terlibat dalam upaya melobi untuk liberalisasi Undang-undang (UU) Perburuhan di India.
Menurut sebuah laporan, UU tersebut mengizinkan pengenalan shift 12 jam di negara bagian selatan Karnataka, serta kerja malam untuk wanita.
Baca juga: Apple Perluas Fitur Emergency SOS ke 6 Negara pada Akhir Bulan Ini
Dikutip dari laman Russia Today, Sabtu (11/3/2023), Foxconn dilaporkan menyatakan bahwa perubahan hukum sangat penting untuk membangun manufaktur yang efisien dalam skala besar.
Selain itu, kemungkinan dalam menjalankan produksi sepanjang waktu menggunakan aturan shift 12 jam akan menjadi langkah maju yang memiliki dampak besar bagi perusahaan.
Sebagai raksasa teknologi Taiwan, Foxconn telah mengalihkan produksi dari China karena aturan pembatasan ketat terkait virus corona (Covid-19) di negara itu, yang telah mengganggu pembuatan perangkat baru.
Langkah tersebut juga dilihat sebagai upaya untuk menghindari masalah karena meningkatnya ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS).
Pemerintah Karnataka mengumumkan pada seminggu sebelumnya bahwa iPhone Apple akan segera dirakit di negara bagian tersebut, dan menetapkan bahwa total 300 hektar telah disiapkan untuk pembangunan sebuah pabrik.
Menurut seorang pejabat pemerintah India yang enggan disebutkan namanya, India berharap dapat meningkatkan hasil kerja dan efisiensinya untuk menjadi pusat manufaktur besar berikutnya.