TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Luar Negeri Ukraina mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengadakan pertemuan luar biasa terkait rencana Rusia untuk menyebarkan senjata nuklir taktisnya di Belarus.
"Ukraina mengharapkan Inggris, China, Amerika Serikat, dan Prancis mengambil tindakan efektif untuk melawan ancaman nuklir dari Kremlin," katanya.
"Untuk tujuan ini, kami menuntut Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan luar biasa," lanjutnya.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, atas permintaan Belarusia, Rusia akan mengerahkan senjata nuklir taktisnya di Belarusia.
Vladimir Putin mengatakan langkah itu dipicu oleh keputusan Inggris untuk memberi Ukraina amunisi yang mengandung depleted uranium.
"Alexander Grigoryevich Lukashenko telah lama mengajukan pertanyaan tentang pengerahan senjata nuklir taktis Rusia di wilayah Belarusia," kata Vladimir Putin, pada Sabtu (25/3/2023), dikutip dari Euro News.
Baca juga: Balas Kiriman Uranium Inggris ke Ukraina, Rusia akan Tempatkan Senjata Nuklir di Belarus
"Tidak ada yang aneh di sini juga. Pertama, Amerika Serikat telah melakukan ini selama beberapa dekade. Mereka telah lama menempatkan senjata nuklir taktis mereka di wilayah negara sekutu mereka, negara NATO di Eropa," lanjutnya.
Sepuluh pesawat yang mampu membawa persenjataan, yang dirancang untuk digunakan di medan perang, dilaporkan telah dipindahkan ke Belarus.
Baca juga: Kekurangan Senjata, Ukraina Tunda Serangan Ofensif ke Rusia di Garis Depan
NATO Lakukan Hal yang Sama
Tindakan ini seperti apa yang telah lama dilakukan Amerika Serikat di wilayah negara-negara sekutunya di NATO.
Pejabat NATO menolak persamaan itu dan mengatakan kebijakan mereka telah diatur.
"Rujukan Rusia untuk pembagian nuklir NATO benar-benar menyesatkan," kata juru bicara Oana Lungescu di Twitter, dikutip dari Wall Street Journal.
"Negara-negara NATO bertindak sejalan dengan komitmen internasional mereka, sementara Rusia secara konsisten melanggar komitmen kontrol senjatanya,” lanjutnya.
Rusia telah mentransfer sistem Iskander ke Belarus yang dapat menggunakan senjata nuklir.