Cucu dari saudaranya, Elyang Wigan dan Grace Palicas telah dilatih di bawah bimbingannya sehingga keahliannya tidak luntur.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN Travel pada tahun 2017, Oggay mengatakan bahwa teman-temannya yang merupakan seniman tato sudah lama meninggal.
Tetapi tradisi tato kunonya akan terus berlanjut jika orang terus datang untuk membuat tato.
Vogue menyatakan bahwa Apo Whang-Od telah menjadi inspirasi para seniman generasi sekarang untuk berlatih batok di Filipina dan Amerika Serikat.
Dia menghindari tato yang rumit untuk saat ini, tetapi menambahkan "tanda tangan tiga titik" pada pekerjaannya setelah selesai.
Seni Batok adalah bagian penting dari kehidupan seniman karena menurut akun Instagramnya, dia adalah "mambabatok terakhir Kalinga".
Mambabatok adalah seniman tato Kalinga profesional.
Batok adalah cara anggota suku Kalinga berbicara tentang kehidupan mereka dan segala sesuatu yang mereka pelajari dari nenek moyang mereka.
Mereka percaya bahwa tato dapat melindungi mereka dari roh jahat dan tanda-tanda itu mengikuti mereka ke alam baka.
Berjanji tidak pernah menikah
Mengutip NY Times, saat masih muda, Whang-od memiliki seorang kekasih bernama Ang-Batang, seorang pejuang Butbut.
Whang-od melakukan batok di Ang-Batang setelah kemenangan pertama prajurit itu dalam pertempuran.
Namun banyak tetua menentang hubungannya dengan Ang-Batang.
Mereka percaya bahwa garis keturunan Ang-Batang tidak murni.