Wanita berusia 79 tahun itu juga menggugat Trump karena pencemaran nama baik pada November 2019 atas penolakan serupa atas klaim pemerkosaannya lima bulan sebelumnya. Kasus itu masih tertunda.
Pengacara Trump mengatakan mengadakan persidangan, yang diperkirakan akan berlangsung beberapa hari, antara 23 Mei dan tenggat waktu 8 Agustus untuk mengajukan semua mosi dalam kasus pidana akan menghasilkan juri "yang jauh lebih mungkin tidak memihak."
Kasusnya adalah Carroll v Trump, Pengadilan Distrik AS, Distrik Selatan New York, No. 22-10016.
Baca juga: Stormy Daniels sebut Trump tidak pantas di penjara karena memberinya uang tutup mulut
Menuju Pilpres AS 2024
Saat menghadapi dakwaan di pengadilan pidana Manhattan, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (4/4/2023) Donald Trump tampak marah.
Meski demikian, Trump bertaruh bahwa masalah hukum ini akan membuatnya memperoleh dukungan dari Partai Republik untuk maju pemilihan presiden (pilpres) AS 2024 mendatang.
Dikutip dari Guardian, dengan statusnya sebagai terdakwa kriminal, Trump memainkan permainan politik yang semakin berisiko.
Pendekatan Trump bisa saja berhasil atau tidak.
Di sisi lain, penasihat Trump mengakui bahwa berkampanye tentang masalah hukum pribadinya yang menarik bagi pemilih utama Republik dapat menjadi bumerang dalam pemilihan umum.
Ada kemungkinan pemilih independen mungkin mundur untuk memilih kembali mantan presiden yang didakwa dengan 34 tindak pidana berat.
Baca juga: Pasca Didakwa, Donald Trump Desak Partai Republik Pangkas Dana Untuk Departemen Kehakiman AS dan FBI
Dikutip CNN, tanggal pengadilan Trump berikutnya dalam kasus yang menjadikannya mantan presiden AS pertama yang didakwa secara pidana digelar pada 4 Desember 2023.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)