Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Amerika Serikat dan Indonesia menyepakati dana hibah terkait Infrastruktur dan Keuangan Indonesia (Indonesia Infrastructure and Finance Compact) senilai Rp10,2 triliun atau 698 juta dolar.
Kesepakatan ditandatangani Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen dan Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati di Washington D.C pada Kamis (!3/4/2023).
Ini merupakan hibah lima tahun antara Millennium Challenge Corporation (MCC) pemerintah AS dan pemerintah Indonesia, dengan kontribusi Rp 9,5 triliun (649 juta dolar) dari Amerika Serikat dan Rp 718 miliar (49 juta dolar) dari Pemerintah Indonesia.
“Kemitraan ini merepresentasikan keyakinan bersama Amerika Serikat dan Indonesia akan demokrasi dan pertumbuhan ekonomi yang digerakkan oleh inovasi,” ujar Menteri Yellen dalam keterangannya.
Yellen, yang juga Wakil Ketua Dewan Direksi MCC mengatakan kesepakatan ini akan mendukung Kemitraan Transisi Energi yang Adil (Just Energy Transition Partnership atau JETP) Indonesia.
Kesepakatan ini juga akan mendukung pengembangan infrastruktur tahan iklim yang memenuhi standar, di bawah Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global (PGII) yang diumumkan bersama oleh presiden kedua negara di KTT G20.
Baca juga: KPK Temukan Bukti Baru Kasus Dana Hibah Usai Geledah Rumah Ketua DPRD Hingga Kediaman Pj Sekda Jatim
Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah Indonesia menyumbang hampir 97 persen tenaga kerja nasional dan menyumbang sekitar 57 persen dari total PDB.
Sementara Indonesia terus berinvestasi di sektor manufaktur dan di bidang ekspor berbasis komoditas, infrastruktur berkualitas tinggi diperlukan untuk mengangkut pekerja dan barang.
Chief Executive Officer (CEO) MCC Alice Albright mengatakan kesepakatan yang ditandatangani hari ini akan difokuskan pada keberlanjutan dan skalabilitas, meningkatkan ketahanan Indonesia terhadap perubahan iklim dan guncangan eksternal lainnya sambil menciptakan peluang yang lebih besar bagi pemilik bisnis untuk mengakses modal pasar.
“Dengan investasi ini, kerja sama kita dalam berbagai proyek akan bernilai total lebih dari 1 miliar dolar," ujarnya.
Sementara itu Menkeu Sri Mulyani mengatakan Indonesia Infrastructure and Finance Compact bertujuan untuk meningkatkan akses keuangan bagi infrastruktur transportasi dan logistik Indonesia serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), terutama yang dimiliki oleh perempuan.
Indonesia mengambil tindakan penting untuk membangun lingkungan keuangan yang kuat, yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang bermanfaat bagi semua orang.
“Saya senang melihat bagaimana upaya bersama kita akan terus memperkuat ketahanan ekonomi bagi generasi Indonesia saat ini dan mendatang,” ujarnya.