Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Siswa sekolah Rusia harus menjawab pertanyaan tentang operasi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina dalam ujian kelulusan mereka.
Pernyataan ini disampaikan regulator pendidikan Rusia, Rosobrnadzor pada hari Minggu kemarin.
Dikutip dari laman Russia Today, Senin (17/4/2023), pertanyaan tentang konflik bersenjata akan ditambahkan ke tes sejarah standar.
Untuk bisa lulus, siswa Rusia diwajibkan mengikuti tes matematika, tes bahasa Rusia dan dua tes pilihan mereka, satu di antaranya bisa berupa tes sejarah.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-417, Serangan Rusia di Gedung Apartemen Tewaskan 11 Orang
Nilai tes ini sangat menentukan peluang para siswa untuk mendaftar di universitas.
Tes akan disesuaikan 'segera setelah semua sekolah memperoleh buku teks yang membahas topik ini dan setelah siswa menyelesaikan kursus'.
Rosobrnadzor, yang mengawasi standar dan kurikulum pendidikan di negara itu menjelaskan dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita TASS.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Rusia Sergey Kravtsov mengatakan bahwa materi pembelajaran yang diperbaharui akan tersedia pada 1 September mendatang, saat tahun ajaran baru dimulai di Rusia.
Buku-buku tersebut ditujukan untuk siswa kelas 10 dan 11, yang masing-masing berusia 16 dan 17 tahun.
"Saya membaca bagian yang didedikasikan untuk operasi militer khusus. Semua penyebab SVO dijelaskan di sana," kata Kravtsov, mengacu pada operasi dengan inisialisasi Rusia.
Baca juga: Vladimir Putin Sahkan UU Wajib Militer Baru untuk Rekrut Warga Rusia via Online
Kementerian Pendidikan mengatakan pada Januari lalu bahwa buku teks baru akan diujicobakan tahun ini sebelum secara bertahap menggantikan materi lama mulai 2024.
Rusia memulai intervensi militernya di Ukraina pada 24 Februari 2022, dengan alasan perlunya melindungi rakyat Donbass, dan terkait kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan perjanjian damai Minsk 2014-2015.