TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia dan Ukraina telah memasuki hari ke-425, Senin (24/4/2023).
Mengutip dari The Guardian, berikut rangkuman peristiwa yang terjadi.
- Armada Laut Hitam Rusia berhasil memukul mundur serangan pesawat tak berawak di pelabuhan Krimea Sevastopol pada Senin dini hari.
Laporan itu diungkap oleh gubernur kota yang dilantik Moskow melalui aplikasi Telegram.
- Militer Ukraina telah menyiapkan pasukan di sisi timur Sungai Dnipro dekat kota Kherson, menurut Institut Studi Perang yang mengutip blogger militer Rusia.
Menyusup ke area tersebut bisa menjadi langkah pertama untuk mengusir Rusia dari posisi yang mereka gunakan untuk membombardir dan menembak Kherson.
Baca juga: Rusia Kecam AS yang Tolak Visa Jurnalisnya untuk Liput Acara PBB di New York
- Duta Besar China untuk Prancis memicu kemarahan di Eropa Timur dan Ukraina karena mempertanyakan kedaulatan negara-negara pasca-Soviet.
Duta Besar Lu Shaye berpendapat, negara-negara yang muncul setelah jatuhnya Uni Soviet "tidak memiliki status efektif berdasarkan hukum internasional."
Lu Shaye menyebut, tidak ada perjanjian internasional yang menegaskan status negara-negara bekas Soviet tersebut sebagai negara berdaulat.
- Mantan presiden Rusia, Dmitry Medvedev, mengatakan bahwa jika G7 sepakat melarang ekspor ke Rusia, maka Moskow akan membalas dengan menghentikan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam.
Kesepakatan tersebut, yang memungkinkan diekspornya biji-bijian penting dari Ukraina.
Rusia sudah memberi isyarat kuat bahwa mereka tidak akan membiarkan kesepakatan itu berlanjut setelah 18 Mei.
Baca juga: Rusia Temukan Bom di Belgorod, 3.000 Warga Dievakuasi dari 17 Apartemen
- Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan Moskow "tidak akan memaafkan" Washington karena menolak mengeluarkan visa untuk seorang wartawan.
Wartawan itu dimaksudkan untuk menemani Lavrov dalam kunjungan ke markas besar PBB.