TRIBUNNEWS.COM - Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Filippo Grandi mengatakan, perang saudara di Sudan dapat memicu lonjakan pengungsi ke berbagai negara.
UNCHR bersama pemerintah dan mitra, sedang mempersiapkan kemungkinan lebih dari 800.000 orang dapat melarikan diri dari pertempuran di Sudan ke negara-negara tetangga.
"Kami berharap itu tidak terjadi, tapi jika kekerasan tidak berhenti, kami akan melihat lebih banyak orang terpaksa meninggalkan Sudan untuk mencari keselamatan," tulis Filippo Grandi di Twitter, Senin (1/5/2023).
Asisten Komisaris Tinggi UNHCR, Raouf Mazou juga mengatakan hal yang sama.
"Dalam konsultasi dengan semua pemerintah dan mitra terkait, kami telah mencapai angka perencanaan 815.000 orang yang mungkin melarikan diri ke tujuh negara tetangga," katanya dalam pengarahan negara anggota UNCHR di Jenewa, Swiss.
Baca juga: Korban Tewas di Sudan Diperkirakan Melebihi 436 Orang
"Sekitar 73.000 telah meninggalkan Sudan," lanjutnya.
Raouf Mazou memperkirakan, jumlah pengungsi mencakup sekira 580.000 orang Sudan dan yang lainnya adalah pengungsi yang telah menetap di negara itu.
UNCHR mengatakan situasi bencana kemanusiaan telah terjadi sejak perang saudara di Sudan meletus pada 15 April 2023.
Bentrokan di latar belakangi oleh perebutan kekuasaan antara Jenderal Abdel Fattah al-Burhan yang memimpin militer Sudan dan Mohamed Hamdan Daglo, yang memimpin Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter, dikutip dari Al Jazeera.
Perang saudara di Sudan telah menewaskan lebih dari 500 orang dan melukai ribuan lainnnya.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) PBB mengatakan sekitar 334.000 orang telah mengungsi sejak pertempuran pecah pada 15 April.
"Sekitar 72 persen, kira-kira 240.000 dari perpindahan internal baru ini dilaporkan di Darfur Barat dan Selatan saja," kata juru bicara Paul Dillon kepada wartawan.
UNHCR mengatakan, 100.000 pengungsi telah menyeberang dari Sudan ke negara-negara tetangga.
Baca juga: Evakuasi WNI dari Sudan Tahap 4: 100 Orang Tiba di Indonesia
Pakistan Selesaikan Evakuasi di Sudan
Pakistan telah menyelesaikan evakuasi warga negaranya dari Sudan pada Selasa (2/5/2023), dikutip dari DW.
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan upaya evakuasi di Sudan berhasil membawa 1.000 warganya.
"Kami telah berhasil dan aman mengevakuasi lebih dari 1.000 warga Pakistan keluar dari Sudan," kata Kementerian Luar Negeri Pakistan.
"Dengan ini operasi kami di Sudan telah berakhir," katanya.
Kelompok terakhir warga negara Pakistan telah dibawa dengan kapal ke Jeddah, Arab Saudi.
Baca juga: Tenaga Medis Sudan Hadapi Kondisi Mengerikan, Sistem Kesehatan Hampir Runtuh
Rusia Evakuasi Lebih dari 200 Orang dari Sudan
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pihaknya sedang mengevakuasi lebih dari 200 warganya dari Sudan pada Selasa (2/5/2023).
"Empat pesawat Il-76 ... dari Pasukan Dirgantara Rusia membawa lebih dari 200 orang dari Republik Sudan ke Federasi Rusia," kata kementerian itu di aplikasi perpesanan Telegram.
Para pengungsi adalah warga negara Rusia dan negara-negara tetangga, tambahnya.
Arab Saudi Evakuasi Ratusan Orang melalui Laut
Arab Saudi mengevakuasi 212 orang lagi dari Sudan melalui Laut Merah, termasuk warga AS dan Inggris pada Senin (1/5/2023).
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan misi evakuasi terbaru mencakup 41 warga Arab Saudi dan 171 WNA.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Perang Saudara di Sudan