Keluarga korban kekerasan yang hilang dari ISIL dan lainnya telah berbicara selama bertahun-tahun, dengan banyak yang mengungkapkan rasa frustrasi karena proses identifikasi bisa memakan waktu bertahun-tahun.
Sementara itu, badan-badan negara seperti Foundation of Martyrs sebelumnya mengeluhkan kendala keuangan dan birokrasi pemerintah sebagai beberapa alasan di balik proses yang panjang.
ISIS meninggalkan sekitar 200 kuburan massal yang dapat menampung hingga 12.000 jenazah, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa dikutip dari Al Arabiya.
Arab News melaporkan pihak berwenang di Irak sering mengumumkan penemuan kuburan massal.
Pengumuman terbaru pada Maret 2023 ketika sisa-sisa 85 pejuang ISIS dan kerabat mereka digali di kota utara Mosul.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)