TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengatakan pada hari Selasa (23/5/2023) bahwa operasi militer khusus yang diluncurkan Rusia terhadap Ukraina belum mencapai hasil yang diharapkan Kremlin.
Ia juga mengakui bahwa Ukraina sekarang memiliki salah satu tentara paling kuat di dunia, mengutip Newsweek.
Yevgeny Prigozhin, yang pasukannya mendominasi pertempuran di Ukraina, melakukan wawancara 77 menit dengan blogger pro-Moskow Konstantin Dolgov.
Hubungan antara kepala Grup Wagner dan Kremlin dipandang menjadi semakin tegang seiring dengan berlangsungnya perang.
Prigozhin telah berulang kali menuduh Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov merampas amunisi yang dibutuhkan para pejuangnya untuk perang.
Ia bahkan mengatakan aksi itu merupakan bentuk pengkhianatan.
Baca juga: Perang Ukraina: Kelompok tentara bayaran Wagner klaim kuasai Bakhmut, Ukraina membantah
Rusia berusaha untuk mendemiliterisasi Ukraina, tetapi malah memiliterisasinya dengan beberapa senjata terbaik di dunia, kata Prigozhin.
"Operasi militer khusus dilakukan demi denazifikasi dan demiliterisasi."
"Tetapi, denazifikasi Ukraina itu, yang kita bicarakan, malah menjadikan Ukraina sebagai negara yang dikenal semua orang di seluruh dunia."
"Ukraina telah menjadi negara yang benar-benar dikenal di mana-mana."
"Sekarang, soal demiliterisasi... jika mereka memiliki 500 tank pada awal operasi khusus, sekarang mereka memiliki 5.000 tank."
"Jika mereka memiliki 20.000 orang yang mampu bertempur dengan terampil, sekarang 400.000 orang tahu cara bertempur."
"Bagaimana apakah kita mendemiliterisasi mereka?"
"Ternyata yang terjadi adalah kebalikannya, kami memiliterisasi mereka."