TRIBUNNEWS.COM - Seorang sejarawan asal Inggris, Ian Lloyd menceritakan tentang Pangeran Alemayehu dari Ethiopia dalam sebuah bab dari biografi tentang Ratu Victoria.
Pangeran Alemayehu ('Alamayou', 'Alamayu' dan 'Alamaiou') adalah satu-satunya putra sah Tewodros II (Theodore II), Kaisar Abyssinia (1818–1868), yang saat ini menjadi Ethiopia.
Ayah Alemayehu mengakhiri hidupnya pada April 1868, setelah kalah dari pasukan Inggris di pertempuran Magdala.
Pangeran Alemayehu kemudian dibawa ke Inggris oleh perwira militer dan penjelajah Tristam Charles Sawyer Speedy (1836–1910).
Tristram Speedy diberi tugas untuk mengawal sang pangeran ke Inggris.
Tak lama setelah berangkat dari Ethiopia, ibu Alemayehu, Permaisuri Tirunesh meninggal karena tuberkulosis di usia 25 tahun, dikutip dari Daily Mail.
Baca juga: Dimakamkan di Inggris, Istana Buckingham Tolak Kembalikan Jasad Pangeran Alemayehu dari Ethiopia
Pangeran Alemayehu kemudian tinggal bersama Speedy di Isle of Wight.
Penderitaan Alamayou diromantisasi oleh zaman Victoria Inggris. Salah satu surat kabar menjulukinya 'Anak Terlantar Kerajaan Inggris', dan pada saat dia tiba di Plymouth pada Juli 1868 dia sudah menjadi selebriti.
Rakyat berkerumun untuk melihat Pangeran Alemayehu dan para wartawan datang dengan penuh semangat untuk menyambut kedatangannya.
Ratu Victoria segera mengeluarkan permintaan untuk menemui Pangeran Alemayehu.
Bertemu Ratu Victoria
Pada Kamis 16 Juli 1868, Ratu Victoria sedang berada di Osborne House di Isle of Wight.
Speedy kemudian mempersembahkan Pangeran Ethiopia itu kepada Ratu Victoria di Osborne House.
Ratu sangat tertarik pada anak itu dan sering menyebutkannya di buku hariannya.