Neneknya yang berada di Abyssini (Ethiophia) memohon agar Pangeran Alemayehu kembali melalui surat-surat yang dikirim ke kerajaan Inggris.
Sang nenek kemudian meminta Ratu Victoria untuk menjaga Pangeran itu dengan baik.
"Saya dengan rendah hati mencium tangan Yang Mulia. Tiga anak saya telah meninggal. Sekarang hanya Dejazmach Alemayehu yang tersisa. Saya mohon Anda menjaganya dengan baik," katanya, dikutip dari Daily Mail.
Pangeran Alemayehu Melanjutkan Pendidikan di Inggris
Baca juga: Tujuh percobaan pembunuhan Ratu Victoria
Pangeran Alemayehu kemudian melanjutkan pendidikannya di Inggris.
Meskipun dia menyukai olahraga, dia memiliki sedikit minat untuk belajar dan menjadi depresi dan terisolasi.
Pangeran yang saat itu berusia 18 tahun baru saja melanjutkan studinya, saat terjangkit penumonia yang berkembang menjadi radang selaput dada.
Setelah perjuangan enam minggu, sang pangeran meninggal pada 14 November 1879.
Ketika Pangeran Alemayehu meninggal karena radang selaput dada pada usia 18 tahun, Ratu Victoria sangat sedih.
"Sangat berduka dan kaget mendengar telegram, bahwa Alamayou yang baik telah meninggal dunia pagi ini. Terlalu menyedihkan! Sendirian, di negara asing, tanpa satu orang atau kerabat miliknya [...] Semua orang minta maaf," tulis Ratu Victoria dalam buku hariannya pada 14 November 1879, dikutip dari Royal Collection of United Kingdom.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Pangeran Alemayehu