"Alamayou kecil adalah anak laki-laki berusia 7 tahun yang sangat tampan dan anggun," kata Ratu Victoria dalam buku hariannya.
"Dengan mata yang indah dan hidung dan mulut yang bagus, meskipun bibirnya agak tebal. Kulitnya perunggu gelap. Rambutnya, yang telah dicukur, garing dan keriting," lanjutnya.
Alemayehu tentu saja adalah anak bangsawan, dan Ratu Victoria memperlakukannya seperti dia memperlakukan anaknya sendiri.
Selama di Osborne, Pangeran Alemayehu juga difoto oleh Julia Margaret Cameron.
Cetakan berbagai format Alamayu di Royal Collection, yang menggabungkan foto-foto albumen format besar, kartu kabinet, dan carte de visite juga menunjukkan minat publik yang besar terhadap pangeran yatim piatu.
Setelah kunjungan pertamanya pada malam tanggal 16 Juli 1868, Pangeran Alemayehu dan Speedy tinggal di tanah kerajaan di Osborne Cottage.
Keesokan harinya sang pangeran dibawa menemui Ratu Victoria.
"Dia sangat baik & lembut," tulis Pangeran Alemayehu dalam jurnalnya.
"Dia mengambil buah persik, yang kuberikan padanya, & sepertinya sangat menikmati memakannya," lanjutnya.
Baca juga: Pangeran Ethiopia Alemayehu: Mengapa Istana Buckingham menolak mengembalikan jasad sang pangeran
Speedy yang menjadi wali anak itu kemudian memberi penjelasan kepada Ratu tentang apa yang telah dialami oleh Pangeran Alemayehu.
"Anak malang itu mengingat pembantaian mengerikan para tawanan oleh tangan & perintah ayahnya, setelah mendengar jeritan itu," kata Speedy.
Setelah kunjungan dua hari dari Pangeran Alemayehu, Ratu Victoria tergila-gila tentang Pangeran Alemayehu.
Ia menulis surat tentang Pangeran Alemayehu kepada beberapa keluarga kerajaan.
Pangeran Alemayehu semasa kanak-kanak hingga remaja berada di Inggris.