TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya 79 orang tewas dan puluhan lainnya dikhawatirkan hilang di lepas pantai Yunani setelah sebuah kapal nelayan yang membawa para migran itu terbalik dan tenggelam.
Dilansir Independent, pihak berwenang mengatakan 104 orang telah diselamatkan.
Insiden terjadi pada Rabu (14/6/2023) dini hari di perairan internasional Ionia sekitar 72 km barat daya wilayah Peloponnese selatan Yunani.
Tempat itu dekat dengan salah satu daerah terdalam di Laut Mediterania.
Tidak jelas berapa banyak penumpang yang mungkin masih berada di air atau terjebak di kapal yang tenggelam.
Tetapi beberapa laporan awal menunjukkan ratusan orang mungkin berada di kapal tersebut.
Baca juga: 57 Mayat Imigran Terdampar di Pantai Libya Usai 2 Kapal Tenggelam saat Menuju Eropa
Penjaga pantai Yunani mengatakan sejauh ini 79 mayat telah ditemukan.
Dikatakan korban selamat di antaranya adalah 30 orang dari Mesir, 10 dari Pakistan, 35 dari Suriah dan 2 warga Palestina.
25 orang yang selamat dibawa ke rumah sakit dengan gejala hipotermia.
Di pelabuhan selatan Kalamata, sekitar 70 penyintas yang kelelahan, tidur di kantong tidur.
Selimut disediakan oleh penyelamat di gudang besar, sementara paramedis di luar mendirikan tenda untuk siapa saja yang membutuhkan pertolongan pertama.
Katerina Tsata, ketua kelompok relawan Palang Merah di Kalamata, mengatakan para migran juga diberikan dukungan psikologis.
"Mereka mengalami pukulan yang sangat berat, baik fisik maupun mental," katanya.
Enam kapal penjaga pantai, fregat angkatan laut, pesawat angkut militer, helikopter angkatan udara, beberapa kapal swasta, dan drone dari badan perlindungan perbatasan Uni Eropa, Frontex, ikut serta dalam pencarian yang sedang berlangsung.