TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria berdarah Inggris ditahan pihak berwajib setelah memanjat gedung pencakar langit di Seoul, Korea Selatan (Korsel).
Media Korea Selatan mengidentifikasi pria itu sebagai pendaki bebas George King-Thompson.
Dia memanjat gedung tertinggi kelima di dunia hanya dengan tangan kosong pada Senin (12/6/2023) kemarin, dikutip Ap News.
Lebih dari 90 personel darurat, polisi, dan personel lainnya dikerahkan ke Lotte World Tower setinggi 1.820 kaki tersebut.
"Pria itu terlihat memanjat gedung pada Senin (12/6/2023) pagi," kata dinas pemadam kebakaran Seoul dalam sebuah pernyataan, lapor Huffpost.
Sebelum petugas keamanan menarik King-Thompson ke gondola, pria berusia 24 tahun itu telah mencapai lantai 72 yang tingginya sekira 310 meter.
Baca juga: Ini Gedung Pencakar Langit Tertinggi Kedua di Indonesia, Sudah Masuk Tahap Topping Off
Laporan mengatakan dia membawa parasut dan mengatakan kepada polisi bahwa dia ingin melompat dari atas gedung.
Petugas pemadam kebakaran dan polisi tidak segera mengkonfirmasi nama atau motif pria tersebut.
Pejabat Lotte mengatakan mereka mendengar dia akhirnya dibebaskan dan meninggalkan Korea Selatan setelah mereka mengatakan kepada polisi bahwa mereka tidak ingin mengajukan tuntutan atas gangguan atau pelanggaran.
Lotte Property & Development mengatakan pejabat perusahaan diharapkan untuk mendiskusikan apa yang harus dilakukan dengan pria Inggris itu, lapor kron4.
Aksi serupa
King-Thompson ditangkap pada 2019 setelah memanjat Shard di London, gedung pencakar langit tertinggi di Inggris dengan ketinggian 310 meter (1.017 kaki).
Aksinya terhenti setelah pemilik gedung mengajukan tuntutan terhadapnya karena masuk tanpa izin.
Pria itu dijatuhi hukuman enam bulan penjara dan menjalani tiga bulan.
Baca juga: Pemandangan Indah dari 5 Pencakar Langit Tertinggi di Dunia, Burj Khalifa hingga Menara Jam Mekkah
Dikutip ABC News, pada tahun 2021, dia memanjat Menara Stratosphere 36 lantai, sebuah blok perumahan di lingkungan Stratford London timur.
King-Thompson mencapai puncaknya dalam waktu kurang dari setengah jam.
Dia mengatakan memilih gedung tersebut karena terkejut dengan banjir bandang yang baru-baru ini melanda wilayah tersebut.
Lewat aksinya, pria itu mengaku ingin meningkatkan kesadaran akan keseriusan perubahan iklim.
Polisi mengkonfirmasi mereka menahan pria itu tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)