TRIBUNNEWS.COM, RIYADH - Ibadah haji tahun 2023 ini akan menjadi yang terbesar dalam sejarah ibadah haji umat Islam dilihat dari jumlah jemaah yang menunaikannya di Tanah Suci.
Ibadah Haji tahun 2023 pun akan menjadi ibadah Haji terbesar dalam sejarah.
Al Jazeera mengutip pernyataan Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi mengatakan, lebih dari 2,5 juta umat Muslim akan menjadi peserta ibadah haji tahun ini. Pembatasan terkait virus Covid-19 yang mulai dihapus membuat jumlah jemaah melonjak.
Pada tahun 2020, hanya ada 10.000 jemaah yang diizinkan untuk beribadah. Jumlahnya meningkat menjadi 59.000 pada tahun 2021 dan mencapai 1 juta orang pada tahun 2022.
"Tahun ini, kita akan menyaksikan haji terbesar dalam sejarah,” kata seorang pejabat kementerian terkait.
Rangkaian ritual ibadah Haji dimulai pada hari Minggu (25/6) di Mekkah, Arab Saudi dengan tawaf atau mengelilingi Ka'bah.
Pada Minggu malam, para jemaah haji mulai menuju Mina, sekitar 8 km dari al-Masjid al-Haram Mekah, atau Masjidil Haram, sebelum mereka berkumpul di Gunung Arafat, di mana Nabi Muhammad diyakini telah menyampaikan khotbah terakhirnya.
Mina telah mempersiapkan segalanya untuk menyambut jemaah. Makanan mulai ditempatkan bersamaan dengan aparat keamanan. Suhu panas yang hampir mencapai 45 derat Celcius akan menjadi cobaan tambahan bagi para jemaah Haji tahun ini.
Baca juga: Suasana Malam di Masjidil Haram Jelang Puncak Ibadah Haji
Pemerintah Arab Saudi mengatakan telah menyiapkan lebih dari 32.000 petugas kesehatan dan ribuan ambulans untuk bersiaga menghadapi potensi gangguan kesehatan akibat cuaca panas, dehidrasi, dan kelelahan.
Baca juga: Muslim Prancis Ini Bersepeda Lebih dari 5.000 Km untuk Beribadah Haji di Tanah Suci
Tahun ini, ibadah Haji diadakan antara 26 Juni dan 1 Juli, dengan perayaan Idul Adha berlangsung pada 28 Juni.
Editor: Prihastomo Wahyu Widodo | Sumber: Kontan