Sebelumnya, pendiri Grup Wagner melancarkan pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Rusia pada tanggal 23 Juni.
Tentara bayaran Prigozhin menduduki kota Rostov dan berbaris hingga 200 km dari Moskow.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-491: Lukashenko Puji Upayanya Akhiri Pemberontakan Wagner
Namun mereka tiba-tiba mengakhiri pemberontakan kurang dari 24 jam kemudian atau tepatnya pada tanggal 24 Juni.
Setelah kesepakatan dibuat antara Kremlin dan Prigozhin, yang diduga ditengahi oleh diktator Belarus Aleksandr Lukashenko, pejabat Rusia mengatakan bahwa pendiri Wagner dan tentaranya diizinkan mengungsi ke Belarus.
"Akan Ada Banyak Spekulasi"
Kantor berita Reuters mengutip tiga pejabat Amerika Serikat pada hari Rabu yang mengatakan, bahwa Surovikin diketahui bersimpati pada pemberontakan Wagner tetapi tidak jelas apakah dia secara aktif mendukung kelompok itu.
Surovikin telah mendukung Prigozhin tetapi intelijen Barat tidak mengetahui dengan pasti apakah dia telah membantu pemberontakan dengan cara tertentu.
Saat pemberontakan terjadi, Surovikin secara terbuka mendesak para pejuang Wagner untuk kembali ke pangkalan mereka pada hari Sabtu, lapor Reuters.
Baca juga: Lukashenko Ancam Yevgeny Prigozhin jika Tak Mundur: Rusia Bisa Hancurkan Wagner seperti Serangga
Kremlin mengatakan akan ada banyak spekulasi setelah pemberontakan Wagner.
“Sekarang ada banyak spekulasi dan gosip seputar peristiwa ini,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada hari Rabu, menurut kantor berita Rusia.
"Saya pikir itu contohnya," katanya, menyinggung soal dugaan keterlibatan Surovikin.
"Tentara Rusia dan rakyat semua berdiri di samping Presiden Vladimir Putin selama pemberontakan”, tambah Peskov.
Sementara itu, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengkonfirmasi pada hari Selasa, bahwa bos Wagner, Prigozhin, telah tiba di negaranya sebagai bagian dari kesepakatan yang dia tengahi.
Pejuang Wagner telah ditawari sebuah basis militer yang ditinggalkan di mana mereka dapat "memasang tenda sambil memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya", kata Lukashenko.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)