Kurti telah mengatakan dirinya meneerapkan hukum dan ketertiban di Kosovo Utara dengan menempatkan polisi dan walikota baru dari etnis Albania.
Baca juga: Konflik Ukraina Dikhawatirkan Merembet ke Kosovo, Presiden Serbia Was-was
Hal ini pun membuat AS dan Uni Eropa telah mendesak Kurti untuk tidak menempatkan walikota dari etnis Albania di kawasan utara Kosovo hingga situasi konflik dapat teratasi.
Sebagai informasi, Kosovo adalah negara bekas dari Serbia yang telah mendeklarasikan kemerdekaannya di tahun 2009 lalu.
Kendati demikian, deklarasi kemerdekaan ini tidak serta merta didukung.
Hal tersebut dibuktikan dengan sebagian besar etnis Serbia yang tinggal di Kosovo menolak untuk mengakui kemerdekaan Kosovo.
Di sisi lain, Serbia telah meningkatkan kesiapan tentaranya dan terus mengancam bakal melakukan intervensi militer sebagai tanggapan atas adanya ketegangan di utara Kosovo yang berbatasan langsung dengan Serbia.
Jauh sebelumnya, ibu kota Serbia, Beograd pun telah melepaskan diri dari Kosovo pada tahun 1999 usai NATO membom negara itu untuk menghentikan serangan terhadap separatis dari etnis Albania.
Pejabat di negara Barat pun telah meningkatkan upaya untuk mendamaikan kedua belah pihak lantaran dikhawatirkan konflik antara Serbia dan Kosovo akan memunculkan ketidakstabilan di Eropa ketika di saat yang bersamaan perang bergulir terus di Ukraina.
Untuk meredam konflik kedua negara, NATO pun telah mengirimkan pasukan tambahan ke Kosovo untuk meningkatkan keamanan.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)