Kesaksian Korban Terluka
Baca juga: Bom Bonuh Diri Saat Pertemuan Partai Politik di Pakistan Tewaskan 44 Orang, ISIS Jadi Tersangkanya
Seorang saksi mengatakan, situasi menjadi tegang setelah banyak orang-orang yang meninggal akibat ledakan.
"Tenda itu roboh di satu sisi, menjebak orang-orang yang mati-matian berusaha untuk melarikan diri," kata Abdullah Khan, saksi mata yang berusah mengevakuasi korban.
Sementara itu, korban terluka bernama Sabeeh Ullah (24) yang lengannya patah akibat ledakan itu, mengatakan cederanya sangat mengerikan.
"Saya menemukan diri saya terbaring di samping seseorang yang kehilangan anggota tubuhnya. Udara dipenuhi dengan bau daging manusia," katanya kepada AFP.
Orang-orang yang tiba untuk membantu mengevakuasi korban mengatakan, mereka melihat pemandangan yang mengerikan.
"Saat tiba di lokasi, saya dihadapkan dengan pemandangan yang menghancurkan," kata warga Khar Fazal Aman (29) kepada AFP, Senin (31/7/2023).
"Mayat tak bernyawa berserakan di tanah sementara orang-orang berteriak minta tolong," tambahnya.
Gulistan Khan (40), seorang petani berusia yang dirawat di rumah sakit terdekat, mengatakan dia berada di baris ketiga ketika bom meledak saat para pemimpin JUI-F setempat tiba di tengah kerumunan sambil meneriakkan slogan.
"Saya terlempar ke belakang seolah terangkat dari tanah," katanya, dikutip dari NDTV.
"Ledakannya sangat kuat. Api yang keluar sangat tinggi sehingga saya tidak bisa melihat apapun," tambahnya.
Lokasi pertemuan JUI-F setelah ledakan itu menjadi porak-poranda.
Sisa-sisa manusia berada di dekat pusat ledakan.
Tidak jauh dari lokasi, terdapat puluhan sandal, topi, dan syal hitam-putih JUI-F.
Pemakaman pertama untuk para korban jiwa berlangsung pada Senin (31/7/2023).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Pakistan