Diberitakan The News York Times, sepasang suami istri, putri mereka yang berusia 23 hari bernama Sofia, dan putra mereka yang berusia 12 tahun bernama Artem, tewas ketika serangan menghantam pekarangan mereka di desa Shyroka Balka sekitar pukul 10 pagi waktu setempat.
Penduduk desa lainnya juga meninggal dan 13 orang di wilayah itu terluka, ketika otoritas kesehatan setempat mengeluarkan seruan mendesak untuk donor darah.
Kepala administrasi militer regional, Oleksandr Prokudin, menyebutnya sebagai 'hari tragis lainnya' untuk wilayah tersebut.
Baca juga: Penelitian: Hampir Setengah dari Tahanan Ukraina Alami Penyiksaan dan Kekerasan Seksual di Kherson
Ia mengatakan penembakan juga menewaskan dua orang termasuk pendeta lokal berusia 67 tahun di desa Stanislav.
“Hari ini, wilayah Kherson terguncang dengan berita buruk,” kata Prokudin dalam sebuah pernyataan, Minggu.
Adapun rincian tentang serangan di wilayah Kherson pada hari Minggu tidak dapat diverifikasi secara independen, dan Kementerian Pertahanan Rusia belum berkomentar.
Namun, wilayah itu telah diserang tanpa henti sejak November 2022 lalu, ketika pasukan Rusia mundur dari ibu kota regional, kota Kherson, di seberang Sungai Dnipro.
Dari posisi baru mereka di tepi timur sungai, pasukan Moskow melancarkan serangan reguler dan mematikan ke kota yang pernah mereka duduki dan kota-kota di sekitarnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina