TRIBUNNEWS.COM - Penerbangan komersial internasional pertama Korea Utara sejak pandemi Covid-19, mendarat di China pada Selasa (23/8/2023) pagi.
Dilansir Independent, maskapai andalan Korea Utara itu terakhir kali melakukan operasi komersial di luar negeri pada tahun 2020, sebelum Pyongyang memberlakukan pembatasan Covid-19.
Penerbangan Air Koryo JS151 lepas landas dari Pyongyang dan mendarat di bandara Internasional Beijing pada pukul 9.17 pagi.
Sebelumnya pada hari Senin, kementerian luar negeri China menyetujui penerbangan maskapai dari Korea Utara.
“Selama transisi musim penerbangan musim panas-musim gugur pada 2023, China menyetujui rencana penerbangan terjadwal Air Koryo dari Pyongyang ke Beijing ke Pyongyang dan rute penumpang lain yang diminta oleh maskapai sesuai prosedur,” kata juru bicara kementerian Wang Wenbin seperti dikutip South China Morning Pos.
Tidak jelas siapa yang berada di dalam penerbangan itu.
Baca juga: Korea Utara Respons Latihan Tempur AS dan Korea Selatan Sebagai Ancaman, Mau Perang Nuklir Beneran?
Namun perusahaan wisata Barat yang beroperasi di Korea Utara mengatakan pesawat itu tampaknya merupakan penerbangan khusus.
Natinya pesawat itu akan membawa kembali warga Korea Utara yang terjebak di China selama 3 tahun akibat lockdown.
Juga tidak jelas berapa banyak dari warga Korea Utara, yang masih tinggal di China.
Mereka kebanyakan adalah pelajar dan orang-orang yang bekerja di restoran dan pekerjaan terkait pemerintah di bidang-bidang seperti pariwisata dan promosi budaya.
Pembatasan perjalanan tidak hanya merugikan orang biasa tetapi juga para diplomat.
Duta Besar China untuk Korea Utara saat ini, Wang Yajun, harus menunggu 15 bulan setelah ditunjuk sebelum dapat memasuki negara itu pada Maret ini.
Banyak delegasi asing menutup kedutaan mereka di Pyongyang karena mereka tidak dapat merotasi staf atau mengirimkan pasokan selama masa pandemi ini.
Pembukaan kembali penerbangan Korea Utara terbilang lebih lambat bila dibandingkan negara-negara lain.