AFP menyebut langkah ini merupakan sebuah langkah besar dalam penghentian situs yang masih sangat berbahaya ini, 12 tahun setelah salah satu kecelakaan nuklir terburuk di dunia.
Video langsung yang disediakan oleh operator pabrik TEPCO menunjukkan para insinyur di balik layar komputer dan seorang pejabat mengatakan – setelah hitungan mundur – bahwa “katup di dekat pompa transportasi air laut sedang terbuka.”
Pengawas dari pengawas atom PBB, yang mendukung rencana tersebut, dijadwalkan berada di lokasi untuk melakukan prosedur tersebut.
Sementara pekerja TEPCO dijadwalkan untuk mengambil sampel air pada Kamis malam.
Menjelang operasi tersebut, sekitar 10 orang mengadakan protes di dekat lokasi tersebut dan sekitar 100 lainnya berkumpul di luar markas TEPCO di Tokyo, kata wartawan AFP.
"Ini seperti membuang bom atom ke laut. Jepang adalah negara pertama yang diserang dengan bom atom di dunia, dan perdana menteri negara tersebut yang mengambil keputusan ini," kata Kenichi Sato, 68 tahun.
Kementerian Lingkungan Hidup Tiongkok pada hari Kamis mengecam rencana Jepang sebagai “sangat egois dan tidak bertanggung jawab”, dan mengatakan bahwa pihaknya akan “melacak dan mempelajari” dampaknya terhadap perairannya.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.