Pejuangnya telah dituduh melakukan sejumlah kejahatan termasuk membunuh dan menyiksa warga Ukraina.
Pada tahun 2020, Amerika Serikat (AS) mengatakan tentara Wagner telah menanam ranjau darat di sekitar ibu kota Libya, Tripoli.
Lalu pada bulan Juli, Inggris mengatakan kelompok tersebut telah melakukan eksekusi dan penyiksaan di Mali serta Republik Afrika Tengah.
Namun masa depan Wagner dilanda ketidakpastian awal tahun ini ketika Prigozhin memimpin pemberontakan yang gagal melawan para pemimpin militer Rusia.
Baca juga: Jenderal Top Rusia Sergei Surovikin Muncul Kembali 2 Bulan setelah Pemberontakan Wagner
Dia kemudian meninggal dalam kecelakaan pesawat yang mencurigakan bersama tokoh Wagner lainnya pada tanggal 23 Agustus 2023 dan dimakamkan di St Petersburg.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, membantah bahwa penyelidikan penyebab kecelakaan itu terlalu lambat, Jumat (15/9/2023).
Ia menegaskan bahwa kasus ini bukan penyelidikan sederhana, bukan insiden sederhana.
"Penyelidikan masih berlangsung, itulah sebabnya memberikan komentar adalah tindakan yang terlalu dini," katanya.
Anggota parlemen senior di Inggris telah meminta pemerintah untuk melarang Wagner selama berbulan-bulan.
(Tribunnews.com/Deni)