News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PBB Peringatkan Wabah Penyakit Menjadi Krisis Lanjutan setelah Banjir di Libya

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam foto yang disediakan oleh pemerintah Libya ini, mobil dan puing-puing tergeletak di sebuah jalan di Derna, Libya, pada Senin, 11 September 2023, setelah dibanjiri oleh hujan lebat. Badai Mediterania Daniel menyebabkan banjir dahsyat di Libya yang merusak bendungan yang menyapu seluruh lingkungan dan menghancurkan rumah-rumah di beberapa kota pesisir di timur negara Afrika Utara tersebut. Sebanyak 2.000 orang dikhawatirkan tewas, kata salah satu pemimpin negara itu. (Libyan government via AP)

Pemerintah negara-negara lawan telah mengerahkan tim kemanusiaan ke kota pelabuhan dan daerah-daerah lain yang terkena dampak, namun pada awalnya kesulitan untuk merespons krisis ini.

Hal tersebut lantaran upaya mereka terhambat oleh buruknya koordinasi, kesulitan mendapatkan bantuan ke daerah yang paling terkena dampak dan rusaknya infrastruktu Derna.

Kesaksian Warga Derna

Salah satu warga Derna yang terdampak, Abdul Wahab al-Masouri, menyesali apa yang terjadi di kotanya.

Ia merasa sedih dengan bencana yang melanda tempat tinggalnya.

Ia merasa dampaknya di kota Derna seperti tidak ada kehidupan.

“Kami besar di sini, kami dibesarkan di sini. Namun kami membenci tempat ini, kami membenci apa yang telah terjadi,” katanya.

"Bangunan, lingkungan sekitar, penduduk desa, para syekh... wadi telah kembali ke keadaan seperti 1.000 tahun yang lalu,"

Orang-orang tinggal di gua, kota tampak mati, tandus, tidak ada kehidupan yang tersisa."

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Banjir di Libya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini