News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir Libya, Rumah Wali Kota Derna Dibakar Pengunjuk Rasa

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masyarakat melihat kerusakan yang disebabkan oleh banjir besar di Derna, Libya timur, pada 11 September 2023. Banjir bandang di Libya timur menewaskan lebih dari 2.300 orang di kota pesisir Mediterania Derna saja, kata layanan darurat pemerintah yang berbasis di Tripoli. pada tanggal 12 September. (Photo by AFP)

Laporan sebelumnya menyebut 10.100 orang hilang.

“Kami menggunakan angka yang baru diverifikasi oleh WHO,” kata Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Farhan Haq kepada CNN pada hari Minggu.

Sementara itu, Bulan Sabit Merah Libya mengatakan kepada CNN bahwa mereka tidak pernah merilis angka kematian yang tinggi dan membagikannya kepada PBB.

Baca juga: Libya Buka Investigasi soal Bendungan Runtuh yang Akibatkan Banjir dan Ribuan Orang Tewas

Gambar selebaran yang disediakan oleh kantor perdana menteri sementara Libya yang berbasis di Benghazi pada 11 September 2023 menunjukkan orang-orang memeriksa kerusakan di daerah banjir di kota Derna timur, sekitar 290 kilometer timur Benghazi, setelah badai Mediterania " Daniel". Setidaknya 150 orang tewas ketika banjir besar melanda Libya timur, kata para pejabat pada 11 September, setelah hujan lebat badai melanda Turki, Bulgaria, dan Yunani. (Photo by The Press Office of Libyan Prime Minister / AFP) (AFP/-)

Mengapa PBB Salah Melaporkan Jumlah Korban Jiwa?

Kesalahan ini memicu pertanyaan mengapa PBB bisa salah melaporkan jumlah korban jiwa akibat banjir di Libya.

Ketika ditanya bagaimana atau mengapa PBB bisa salah menyebutkan jumlah korban tewas, Haq berkata, “dalam banyak tragedi yang berbeda, kami akhirnya merevisi angka tersebut. Jadi itulah yang terjadi di sini.”

“Prosedur standarnya adalah kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan jumlah kami diperiksa ulang," jelas Haq, dikutip dari News 18.

"Kapanpun kami melakukan revisi, itu karena kami sedang di cross check,” imbuhnya.

"(Jumlah korban) bisa bertambah atau berkurang," katanya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini